Truk Ekspedisi Dihantam Truk Kosong di Mempawah, Sopir Mengaku Mengantuk

MEMPAWAH – Sebuah kecelakaan yang melibatkan dua kendaraan angkutan besar terjadi di Jalan Sungai Dayak, Desa Purun Kecil, Kecamatan Sungai Pinyuh, Kabupaten Mempawah, pada Selasa, 14 Mei 2025, sekitar pukul 03.00 WIB. Peristiwa tersebut berlangsung saat suasana masih gelap, dan situasi jalan dalam kondisi relatif sepi. Insiden ini menyita perhatian warga sekitar, terutama karena melibatkan kendaraan yang mengangkut kebutuhan pokok dan barang elektronik.

Berdasarkan informasi dari lokasi kejadian, truk ekspedisi yang dikemudikan oleh Agun tengah melaju menuju Kabupaten Landak. Truk tersebut membawa muatan sembako dan perlengkapan elektronik yang hendak dikirim ke sejumlah wilayah distribusi. Ketika sedang melaju dengan kecepatan normal, kendaraan tersebut mendadak dihantam dari belakang oleh sebuah truk tronton gandeng dalam keadaan kosong yang datang dari arah Pontianak.

“Saat itu masih gelap. Saya kaget karena langsung dihantam dari belakang dan tidak sempat menghindar,” ujar Agun saat diwawancarai di lokasi kejadian. Benturan keras tersebut menyebabkan truk ekspedisi terdorong sejauh sepuluh meter dan akhirnya masuk ke parit di sisi jalan dengan posisi miring. Meski kendaraan nyaris terguling, muatan yang dibawa tetap dalam kondisi utuh dan tidak mengalami kerusakan.

“Proses pemindahan barang dilakukan pada siang harinya menggunakan armada pengganti, untuk memastikan distribusi tidak terganggu,” kata Agun. Barang-barang yang semula berada di dalam truk ekspedisi dipindahkan secara manual dengan bantuan warga sekitar dan kru logistik dari perusahaan ekspedisi.

Sementara itu, Jhon selaku sopir truk tronton mengakui bahwa dirinya sempat mengantuk saat mengemudi. Ia mengaku kehilangan kesadaran sesaat hingga menabrak kendaraan di depannya. “Saya rasanya baru tertidur sebentar. Truk kosong, mungkin karena lelah, saya tidak sadar langsung menabrak,” ungkapnya tanpa bermaksud mengelak.

Meskipun insiden tersebut menyebabkan kerusakan pada kendaraan ekspedisi dan memerlukan waktu tambahan dalam proses distribusi, tidak ada korban jiwa yang dilaporkan. Kedua sopir juga memilih menyelesaikan permasalahan secara kekeluargaan. Jhon menyatakan kesediaannya menanggung biaya kerugian yang ditimbulkan akibat kelalaiannya. Kesepakatan tersebut dilakukan di hadapan warga sekitar dan disaksikan oleh perangkat desa setempat, tanpa harus membawa perkara ke jalur hukum.

Peristiwa ini menambah daftar kecelakaan lalu lintas yang terjadi akibat faktor kelelahan sopir, terutama pada jam-jam rawan dini hari. Masyarakat dan pihak berwenang diimbau untuk lebih memperhatikan aspek keselamatan berkendara, terutama dalam perjalanan jarak jauh yang melibatkan kendaraan besar dan bermuatan berat.[]

Redaksi11

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com
X