KEPULAUAN RIAU – Aksi penjarahan terhadap muatan truk kembali terjadi dan menjadi sorotan publik. Kali ini, insiden tersebut berlangsung di Simpang Kavling Lama, Kota Batam, Kepulauan Riau, pada Minggu (06/04/2025), ketika sebuah truk pengangkut buah mengalami kecelakaan hingga muatannya berupa pepaya tercecer di jalan.
Video peristiwa itu pertama kali dibagikan melalui akun media sosial X (dahulu Twitter) @Anak_ogi pada Rabu, 9 April 2025. Dalam rekaman berdurasi singkat tersebut, terlihat seorang pria mengenakan topi, baju lengan panjang, dan celana pendek mengambil buah pepaya dari jalan dan hendak membawa hasil rampasannya dengan sepeda motor.
Kejadian ini langsung mendapat respons dari sopir truk yang tidak tinggal diam. Ia dengan tegas menegur pria tersebut dan meminta agar buah yang diambil dibayar terlebih dahulu. “Gak semua sopir diam saat barangnya diambil. Pelajaran juga buat kita semua, gak suka dengan koruptor jangan lakukan hal seperti mereka, sekecil apapun itu,” tulis pemilik akun X tersebut.
Ketegangan pun sempat terjadi ketika pria yang mengambil pepaya tersebut berdalih bahwa dirinya hanya membantu seorang ibu-ibu yang meminta buah. Namun, sopir merasa muatannya dijarah, bukan dibantu, sehingga hampir terjadi adu fisik antara keduanya. Beruntung, warga sekitar segera melerai dan meredakan situasi.
Video tersebut memantik gelombang reaksi dari warganet. Mayoritas menyampaikan dukungan terhadap sopir truk, sekaligus mengecam tindakan warga yang mengambil barang bukan miliknya, terlebih di tengah situasi kecelakaan.
“Jangan mengambil kalau itu bukan hak kamu, apa lagi di posisi orang sedang kesusahan, ingat karma,” tulis salah satu akun bernama @apunk_kesana. Sementara akun lain, @vnfj**, menambahkan, “Ini bukan aji mumpung atau semisalnya, mengambil sesuatu yang bukan milik kita namanya mencuri yah om!”
Insiden serupa bukanlah yang pertama terjadi. Dalam beberapa kasus kecelakaan kendaraan bermuatan, aksi penjarahan oleh warga kerap muncul, mengundang keprihatinan masyarakat luas.
Aksi seperti ini dinilai sebagai bentuk degradasi empati sosial. Di saat korban kecelakaan membutuhkan pertolongan, beberapa individu justru memanfaatkan situasi demi keuntungan pribadi.
Peristiwa ini kembali menjadi pengingat pentingnya kesadaran hukum dan nilai moral dalam bermasyarakat. Seperti yang disampaikan oleh warganet lainnya, “Astaghfirullah bukannya bantu orang kena musibah malah diginiin. Ingat, jangan ambil apa yang bukan hakmu,” tulis akun @nathan.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian terkait penanganan kasus ini. Namun video yang sudah tersebar luas di media sosial diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi dan edukasi publik untuk mengedepankan empati, bukan oportunisme, saat menghadapi peristiwa di jalanan. []
Redaksi03