SAMARINDA – Keluhan warga terkait sampah berserakan di Jalan Sultan Alimuddin akibat jatuh dari truk pengangkut, dibenarkan Camat Sambutan, Norbaiti Zarta. Menurutnya, permasalahan ini muncul karena dua faktor utama, yakni ulah sebagian warga yang membuang sampah sembarangan dan sistem pengangkutan yang belum optimal.
Sejumlah titik di sepanjang Jalan Sultan Alimuddin, terutama di tikungan menuju Tempat Pembuangan Akhir (TPA), kerap dipenuhi sampah yang terjatuh dari truk. Sebagian besar truk hanya ditutup dengan jaring berukuran besar yang tidak efektif menahan sampah ringan seperti plastik, sehingga mudah tertiup angin saat kendaraan berbelok atau melaju.
“Kami harap ke depannya ada penutup tambahan seperti terpal sebelum jaring. Dengan begitu, sampah tidak mudah tercecer di jalan,” ujar Norbaiti saat ditemui di kantor Kecamatan Sambutan, Jumat (17/10/2025).
Dia menambahkan bahwa jumlah petugas kebersihan di kecamatan terbatas, sehingga tidak semua titik bisa dijangkau secara rutin. Biasanya, penanganan dilakukan melalui gotong royong bersama pihak kelurahan.
“Kami punya petugas kebersihan cuman tidak banyak personilnya, untuk membersihkan di wilayah kantor di depan itu sama ada pungutan sampah yang dari Kelurahan,” kata Norbaiti.
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Samarinda, Suwarso, mengakui masalah tersebut dan menegaskan pihaknya akan mengevaluasi sistem pengangkutan sampah. Ia menjelaskan, penggunaan jaring kecil sempat dicoba, tetapi terkendala ketika ada ranting atau pohon di tumpukan sampah, sehingga kembali menggunakan jaring besar.
“Kami sempat menggunakan jaring yang rapat, namun terkendala jika dalam tumpukan sampah terdapat ranting yang mengakibatkan bak tidak tertutup semua, dan pihaknya akan cari solusi terbaik. Minimal, sampah harus dipadatkan serta ditutup rapi sebelum diangkut agar tidak tercecer,” tutur Suwarso.
DLH Samarinda juga berencana berkoordinasi dengan pihak kecamatan untuk memastikan setiap wilayah memiliki tim sapu jalanan yang bisa menangani titik-titik rawan sampah. Jika Kecamatan Sambutan belum memiliki tim khusus, DLH siap mengirim bantuan dari tim lain.
“Kami akan komunikasi dengan Camat Sambutan. Kalau belum ada tim, kami siap dukung,” tutup Suwarso.
Langkah-langkah ini diharapkan mampu menekan sampah tercecer di jalan sekaligus meningkatkan kesadaran warga akan pentingnya membuang sampah pada tempatnya. []
Penulis: Guntur Riyadi | Penyunting: Rasidah
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan