Trump Puji Warga Australia yang Rebut Senjata Penembak Bondi

WASHINGTON DC — Aksi keberanian seorang warga sipil Australia di tengah tragedi penembakan massal di Pantai Bondi, Sydney, menyita perhatian dunia internasional. Ahmed el Ahmed, pria yang nekat merebut senjata api dari tangan pelaku dengan tangan kosong, kini dipandang sebagai simbol keberanian warga sipil menghadapi teror.

Tindakan heroik Ahmed yang terekam kamera dan menyebar luas di media sosial itu mendapat apresiasi langsung dari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Dalam pernyataannya, Trump menyebut aksi tersebut sebagai bentuk keberanian luar biasa di tengah situasi yang sangat berbahaya.

Trump, seperti dilansir Sydney Morning Herald, Senin (15/12/2025), menanggapi insiden penembakan massal di Pantai Bondi yang menewaskan sedikitnya 16 orang dan melukai puluhan lainnya. Ia menyebut kejadian tersebut sebagai peristiwa mengerikan, namun menyoroti peran satu warga sipil yang dinilainya menyelamatkan banyak nyawa.

“Ada seseorang yang sangat, sangat berani, yang bergerak dan menyergap langsung salah satu penembak dan menyelamatkan banyak nyawa,” ucap Trump dalam pernyataannya.

Menurut Trump, keberanian Ahmed layak mendapat penghormatan tinggi, mengingat risiko besar yang dihadapinya saat melumpuhkan pelaku tanpa perlindungan apa pun.

“Orang yang sangat berani ini sekarang berada di rumah sakit, terluka cukup serius. Jadi, rasa hormat yang besar kepada orang yang melakukan hal itu,” katanya.

Dalam peristiwa tersebut, Ahmed dilaporkan terkena dua tembakan di bagian atas bahu kiri saat berupaya merebut senjata api pelaku. Ia langsung dilarikan ke rumah sakit dan menjalani operasi. Otoritas medis menyebut kondisinya kini stabil dan berada dalam pengawasan intensif.

Trump menyinggung tragedi Bondi itu secara singkat saat berpidato dalam acara perayaan Natal di Gedung Putih. Ia menyebut insiden tersebut sebagai “serangan mengerikan… serangan anti-Semitisme, sangat jelas”. Pemerintah AS melalui Menteri Luar Negeri Marco Rubio juga menyatakan bahwa pihaknya “mengutuk keras serangan teroris” yang terjadi di Sydney.

Sementara itu, Kepolisian Australia mengungkap identitas dua pelaku penembakan, yakni Sajid Akram (50) dan putranya, Naveed Akram (24). Polisi memastikan tidak ada pelaku lain dalam insiden tersebut.

Sajid dilaporkan tewas ditembak aparat di lokasi kejadian, sedangkan Naveed mengalami luka kritis dan kini dirawat di rumah sakit di bawah penjagaan ketat kepolisian. Otoritas setempat menyebut Sajid memiliki enam senjata api yang diperoleh secara legal.

Penembakan massal itu terjadi saat acara tahunan “Hanukkah by the Sea” yang digelar komunitas Yahudi di Pantai Bondi, dengan jumlah peserta lebih dari 1.000 orang. Polisi Australia telah menetapkan peristiwa ini sebagai insiden teroris dan menemukan dugaan peledak rakitan di dalam kendaraan yang terkait dengan pelaku.

Di tengah tragedi dan duka mendalam, aksi Ahmed el Ahmed menjadi pengingat bahwa keberanian individu dapat memberi dampak besar dalam situasi paling genting. []

Admin03

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com