Trump Sebut Demonstran ‘Binatang’, Dikecam Pemimpin Lokal

WASHINGTON DC – Presiden Amerika Serikat Donald Trump menghadapi kritik luas setelah keputusannya mengerahkan ribuan pasukan federal ke beberapa kota besar yang dipimpin oleh Partai Demokrat, termasuk Los Angeles, New York, Seattle, Chicago, Philadelphia, dan wilayah Virginia Utara. Langkah ini menyusul kerusuhan yang meletus di Los Angeles, dipicu oleh serangkaian penggerebekan besar oleh agen Imigrasi dan Bea Cukai (ICE).

Pengerahan unit taktis bergaya militer ke kota-kota tersebut memicu kecaman dari berbagai pihak, terutama dari Gubernur California Gavin Newsom yang menuduh Trump menyulut kekacauan. Dalam pidatonya yang disiarkan secara nasional, Newsom menyatakan bahwa presiden Republik itu telah menyalahgunakan kekuasaan dan mengancam demokrasi. “Dia kembali memilih eskalasi. Dia memilih kekerasan yang lebih besar. Dia memilih sandiwara ketimbang keselamatan publik. Demokrasi sedang diserang,” katanya.

Newsom menambahkan bahwa apa yang terjadi di California hanya permulaan dan bahwa negara-negara bagian lain bisa menghadapi nasib serupa. Ia memperingatkan bahwa tindakan presiden adalah bentuk otoritarianisme yang mengabaikan batas kewenangan hukum. “California mungkin yang pertama, tetapi jelas ini tidak akan berakhir di sini,” tegasnya.

Presiden Trump membela keputusannya dalam pidato di Fort Bragg, Carolina Utara. Ia menyebut para demonstran sebagai “binatang” dan “musuh asing”, serta menggambarkan Los Angeles sebagai “tempat pembuangan sampah”. Ia menegaskan bahwa pemerintahannya akan menggunakan segala cara untuk memulihkan ketertiban. “Kami akan membebaskan Los Angeles dan membuatnya bebas, bersih, dan aman lagi,” ujarnya.

Sementara itu, Wali Kota Los Angeles Karen Bass menetapkan jam malam mulai pukul 8 malam hingga 6 pagi menyusul laporan penjarahan terhadap puluhan toko. Kepala Kepolisian Los Angeles, Jim McDonnell, mengatakan bahwa tindakan itu diperlukan guna menjaga keselamatan masyarakat. “Jam malam merupakan tindakan yang diperlukan untuk melindungi jiwa dan menjaga harta benda setelah beberapa hari berturut-turut kerusuhan meningkat di seluruh kota,” ucapnya.

Di negara bagian Texas, Gubernur Greg Abbott menyatakan dukungan terhadap kebijakan Trump dan berencana mengerahkan Garda Nasional. Menurut juru bicara gubernur, negara bagian siap menindak tegas setiap tindakan yang melanggar hukum. “Texas tidak akan menoleransi pelanggaran hukum yang telah kita lihat di Los Angeles,” katanya.

Tindakan Trump juga menuai gugatan hukum. Gavin Newsom telah mengajukan permintaan darurat ke pengadilan federal untuk menghentikan pengerahan militer dalam operasi ICE. Sementara itu, biaya pengerahan ribuan personel itu dilaporkan mencapai lebih dari 100 juta dolar, memicu pertanyaan lebih lanjut mengenai efektivitas dan dampaknya terhadap stabilitas sipil.

Presiden Trump menyatakan akan mempertimbangkan penggunaan Undang-Undang Pemberontakan untuk menangani demonstrasi, yang dapat memberi wewenang kepada presiden untuk mengerahkan militer di dalam negeri. “Jika terjadi pemberontakan, saya pasti akan melakukannya. Kita lihat saja nanti,” katanya. []

Redaksi11

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com
X