Trump Sebut Migran Venezuela “Monster”, Ultimatum Dilayangkan

VENEZUELA – Ketegangan antara Amerika Serikat (AS) dan Venezuela kian menajam setelah Presiden Donald Trump mengeluarkan ancaman keras pada Sabtu (20/9/2025). Dalam pernyataannya, Trump menuntut Caracas segera menerima kembali para migran yang disebutnya “dipaksa masuk” ke AS.

“Kami ingin Venezuela segera menerima semua tahanan, dan orang-orang dari rumah sakit jiwa… yang dipaksa masuk ke Amerika Serikat,” kata Trump melalui unggahannya di Truth Social, sebagaimana dikutip Reuters.

Ia bahkan menyebut para migran itu sebagai “Monster” yang menurutnya telah melukai banyak orang. “Ribuan orang telah terluka parah, dan bahkan terbunuh, oleh ‘Monster’ ini,” ujarnya. Trump kemudian menegaskan dengan huruf kapital: “Usir mereka dari negara kita, sekarang juga, atau harga yang kalian bayar akan tak terkira!”

Ancaman tersebut muncul di tengah meningkatnya ketegangan di Karibia. Venezuela sehari sebelumnya menuduh AS melakukan “perang yang tidak dideklarasikan” melalui operasi militernya di kawasan tersebut. Caracas bahkan meminta PBB melakukan penyelidikan atas serangan udara dan laut AS yang disebut telah menewaskan lebih dari selusin terduga pengedar narkoba dalam beberapa pekan terakhir.

AS sendiri mengklaim operasi ini merupakan bagian dari misi antinarkoba. Washington mengerahkan armada kapal perang di perairan internasional dekat Venezuela, didukung pesawat tempur F-35 yang ditempatkan di Puerto Rico. Pengerahan armada laut terbesar dalam beberapa dekade terakhir di kawasan Karibia itu menimbulkan kekhawatiran, bukan hanya di Venezuela tetapi juga di komunitas internasional, bahwa serangan militer berskala lebih besar bisa terjadi.

Namun, legalitas tindakan AS masih dipertanyakan. Sejumlah pengamat menilai tuduhan penyelundupan narkoba yang dijadikan alasan serangan tidak sepenuhnya kuat secara hukum. Perdagangan narkoba memang merupakan pelanggaran hukum, tetapi tidak dikategorikan sebagai kejahatan berat yang membenarkan eksekusi langsung di laut internasional. Hingga kini, Washington juga belum memaparkan bukti konkret bahwa kapal-kapal yang diserang benar-benar digunakan untuk menyelundupkan narkotika.

Saling tuding dan ancaman antara kedua negara ini menambah daftar panjang konflik diplomatik AS–Venezuela, yang sebelumnya juga dipicu isu politik, sanksi ekonomi, hingga tudingan pelanggaran hak asasi manusia. []

Admin04

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com