IRAN – Ketegangan antara Iran dan Israel yang terus memanas turut menyeret perhatian Amerika Serikat. Dalam pernyataannya baru-baru ini, Presiden AS Donald Trump secara tegas menyerukan agar seluruh warga sipil segera meninggalkan ibu kota Iran, Teheran, di tengah konflik yang kian berkobar.
Melalui unggahan di media sosial pribadinya, Truth Social, Trump menegaskan, “IRAN TIDAK BOLEH MEMILIKI SENJATA NUKLIR. Saya sudah mengatakannya berulang kali! Semua orang harus segera mengevakuasi Teheran!”
Pernyataan keras itu disampaikan Trump saat tengah berada di Kanada untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7. Namun, diketahui bahwa Trump enggan bergabung dengan para pemimpin negara G7 lainnya dalam merilis pernyataan bersama yang mendorong deeskalasi konflik antara Israel dan Iran.
Konflik bersenjata antara kedua negara yang dimulai sejak serangan mendadak Israel ke wilayah Iran pada Jumat (13/06/2025), semakin mempersulit upaya diplomasi. Pertemuan yang sebelumnya dijadwalkan antara delegasi AS dan Iran untuk membahas kesepakatan nuklir pun batal digelar pada Minggu. “Saya rasa Iran tidak akan memenangkan perang ini. Mereka harus duduk dan berbicara, dan mereka harus melakukannya segera sebelum terlambat,” ujar Trump, dikutip AFP, Senin (16/06/2025). “Mereka harus membuat kesepakatan, meski itu akan menyakitkan bagi kedua belah pihak.”
Ketegangan semakin meningkat setelah kabar beredar bahwa Israel memiliki rencana untuk melakukan serangan langsung terhadap Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei. Namun, Trump disebut menentang langkah tersebut. “Kami mengetahui bahwa Israel punya rencana untuk menyerang pemimpin tertinggi Iran,” ungkap seorang pejabat tinggi AS secara anonim. “Presiden Trump menentangnya dan kami meminta Israel untuk tidak melakukannya,” imbuhnya.
Israel sendiri mengklaim serangan mereka ke Iran sebagai langkah pencegahan atas dugaan pelanggaran Teheran terhadap Perjanjian Non-Proliferasi Senjata Nuklir (NPT). Tel Aviv menyebut Iran tengah mengembangkan bom nuklir, yang menjadi alasan utama serangan udara tersebut dilakukan.
Namun, konflik yang pecah hingga Senin (16/06/2025) telah memakan banyak korban. Kementerian Kesehatan Iran melaporkan sedikitnya 224 warga tewas dan lebih dari 1.200 orang luka-luka. Sementara itu, di pihak Israel, tercatat 24 orang tewas serta 592 orang mengalami luka.
Dengan situasi yang semakin kritis, seruan Trump agar evakuasi dilakukan segera menjadi sinyal bahwa krisis bisa berkembang lebih jauh. Keputusan politik dan militer di hari-hari mendatang akan sangat menentukan apakah konflik ini bisa ditekan atau justru meluas ke kawasan lain. [] Admin 02