Trump Siap Bicara Perang Ukraina dengan Putin dan NATO

ISTANBUL — Juru Bicara Pemerintah Rusia Dmitry Peskov mengonfirmasi bahwa pembicaraan telepon antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump dijadwalkan akan berlangsung pada Senin (19/05/2025). Persiapan untuk pertemuan virtual tersebut kini tengah dilakukan oleh pihak Kremlin.

“Pembicaraan sedang dipersiapkan,” kata Peskov kepada kantor berita TASS, Sabtu (17/5/2025), sebagai respons terhadap pengumuman Trump di Truth Social, platform media sosial miliknya, yang menyatakan bahwa ia akan berbicara langsung dengan Putin pada tanggal tersebut.

Dalam pengumuman itu, Trump menyebut bahwa topik utama percakapan mencakup dua isu besar: Perang Rusia-Ukraina dan perdagangan internasional. Ia juga menyampaikan bahwa setelah berbicara dengan Putin, ia akan mengadakan pembicaraan lanjutan dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dan para pemimpin negara anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).

Sebelumnya, kedua pemimpin terakhir kali melakukan kontak langsung pada 18 Maret lalu.

Pengumuman ini muncul di tengah upaya diplomatik terbaru menyusul perundingan damai tingkat tinggi antara delegasi Rusia dan Ukraina yang baru saja digelar di Istanbul, Turki. Pertemuan itu menghasilkan sejumlah kesepakatan awal yang menandai kemajuan diplomasi setelah berbulan-bulan ketegangan.

Dalam pertemuan tersebut, kedua pihak menyepakati:

• Pertukaran 1.000 tawanan dari masing-masing pihak,
• Penyusunan usulan gencatan senjata secara terperinci, serta
• Komitmen untuk melanjutkan perundingan damai dalam waktu dekat.

Ajudan Presiden Rusia, Vladimir Medinsky, yang memimpin delegasi Moskow dalam perundingan itu, menyatakan kepuasan terhadap hasil pertemuan. Ia juga mengungkapkan bahwa Ukraina telah secara langsung meminta agar dialog antara Presiden Putin dan Presiden Zelenskyy dapat segera terwujud. “Rusia telah mempertimbangkan permintaan ini,” katanya kepada wartawan usai pertemuan.

Konteks ini menambah bobot pada pentingnya pembicaraan Putin-Trump, yang dipandang sebagai peluang strategis untuk meredakan ketegangan global dan mendorong solusi politik atas konflik yang telah menewaskan ribuan jiwa dan mengganggu stabilitas kawasan Eropa Timur. []

Redaksi02