JAKARTA — Mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menyampaikan dukungannya secara terbuka terhadap serangan Israel ke Iran yang terjadi pada Jumat (13/6) dini hari waktu setempat. Ia menyebut serangan tersebut sebagai “sangat sukses” dan memperingatkan bahwa Iran seharusnya telah mengambil langkah diplomatik sejak awal.
Dalam wawancaranya dengan CNN, Trump menyatakan bahwa pemerintahannya akan terus memberikan dukungan penuh kepada Israel, bahkan lebih dari sebelumnya. “Kami tentu saja mendukung Israel, jelas, dan mendukungnya seperti belum pernah ada yang mendukung sebelumnya,” ujar Trump.
Trump juga mengklaim bahwa ia telah memperingatkan Iran dua bulan sebelum serangan terjadi. “Iran seharusnya mendengarkan saya ketika saya memperingati mereka 60 hari sebelumnya dan hari ini adalah hari ke-61,” lanjutnya.
Ia menegaskan bahwa sekarang adalah waktu yang tepat bagi Iran untuk duduk di meja perundingan. Jika tidak, menurutnya, Iran akan menghadapi konsekuensi yang lebih besar. “Mereka sekarang harus datang ke meja perundingan sebelum semuanya terlambat. Itu akan terlambat bagi mereka. Anda tahu, orang-orang yang dulu saya hadapi sekarang sudah mati, para garis keras itu,” katanya tanpa memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai siapa yang ia maksud.
Saat ditanya mengenai kematian sejumlah tokoh penting Iran yang diduga akibat serangan Israel, Trump menjawab dengan nada sarkastik, “Mereka bukan mati karena flu; mereka bukan mati karena Covid.”
Dalam laporan terpisah oleh The Wall Street Journal, Trump juga menyampaikan bahwa serangan tersebut dinilai berdampak positif terhadap pasar global, karena dianggap sebagai langkah pencegahan terhadap pengembangan senjata nuklir oleh Iran. “Saya rasa pada akhirnya ini akan bagus untuk pasar karena Iran tidak akan memiliki senjata nuklir. Ini akan sangat bagus untuk pasar — seharusnya jadi hal terbaik yang pernah terjadi untuk pasar. Iran tidak akan memiliki senjata nuklir, yang merupakan ancaman besar bagi umat manusia,” jelasnya.
Trump turut mengungkapkan bahwa dirinya telah berbicara dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sehari sebelum serangan terjadi, dan mengaku telah mengetahui rencana penyerangan tersebut.
Namun demikian, Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio menegaskan bahwa pemerintah Amerika Serikat tidak terlibat langsung dan tidak memberikan bantuan dalam pelaksanaan serangan tersebut.
Sampai saat ini, belum ada tanggapan resmi dari pemerintah Iran terhadap pernyataan Trump maupun sikap terbaru AS terkait konflik antara Iran dan Israel yang terus memanas. []
Redaksi10