Trump Tolak Mediasi Putin Soal Iran-Israel

JAKARTA – Presiden Amerika Serikat Donald Trump menolak tawaran Presiden Rusia Vladimir Putin yang berniat menjadi mediator dalam konflik bersenjata antara Israel dan Iran yang telah berlangsung selama lima hari terakhir.

Menurut Trump, sebaiknya Putin lebih mencemaskan dan memperhatikan konflik negaranya sendiri dengan Ukraina, yang hingga kini masih terus berlanjut sejak tiga tahun lalu. “Dia (Putin) sebenarnya menawarkan bantuan untuk mediasi. Saya lalu bilang, ‘tolong bantu saya, mediasi (perang) Anda sendiri dulu. Mari kita mediasi Rusia dulu, ok?’,” ujar Trump kepada wartawan di Gedung Putih, Rabu (18/06/2025), saat ditanya soal percakapannya dengan Putin terkait konflik Iran-Israel.

Trump menyampaikan sindirannya dengan nada tajam. “Saya bilang, ‘Vladimir, ayo kita selesaikan Rusia lebih dulu. Anda bisa mencemaskan ini (Iran-Israel) belakangan’,” tambah Trump seperti dikutip kantor berita AFP.

Sementara itu, Rusia membantah adanya komunikasi baru antara Trump dan Putin, khususnya terkait perang Iran-Israel.

Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, justru menyiratkan bahwa kedua presiden bahkan belum berbicara dalam waktu dekat. Menanggapi pernyataan Trump di hadapan media, Peskov menilai ucapan tersebut tidak lebih dari candaan. “Dia (Trump) berbicara secara kiasan. Hidup sekarang penuh peristiwa, jadi melihat ke belakang beberapa hari rasanya seperti melihat ke kemarin,” ujar Peskov kepada kantor berita TASS.

Di sisi lain, ketegangan antara Iran dan Israel terus meningkat. Iran baru-baru ini menembakkan rudal hipersonik sebagai balasan atas serangan Israel. Serangan tersebut memaksa warga di sejumlah wilayah Israel untuk berlindung di bunker.

Putin sendiri dalam pernyataan terpisah menyampaikan bahwa peluang untuk mencapai perjanjian damai antara Iran dan Israel masih terbuka.

Menurut Putin, agresi militer Israel justru memperkuat solidaritas rakyat Iran di bawah kepemimpinan Ayatollah Ali Khamenei. “Serangan Israel ke Iran telah membuat bangsa Iran makin erat bersatu dan mendukung rezim Ayatollah Ali Khamenei,” kata Putin.

Di tengah ketegangan tersebut, Amerika Serikat terus meningkatkan kehadiran militernya di kawasan Timur Tengah. Trump bahkan telah mengerahkan kapal induk ketiga ke wilayah tersebut sebagai bentuk kesiapsiagaan apabila konflik semakin meluas. []

Admin 02

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com