Tupperware Resmi Hentikan Operasional di Indonesia

JAKARTA – Perusahaan wadah plastik legendaris, Tupperware, resmi menghentikan seluruh kegiatan bisnisnya di Indonesia. Keputusan ini disampaikan melalui akun Instagram resmi @tupperwareid pada Minggu (13/04/2025) dan menjadi penanda akhir dari kiprah perusahaan yang telah hadir di tanah air selama lebih dari tiga dekade.

“Dengan berat hati, kami mengumumkan bahwa Tupperware Indonesia secara resmi telah menghentikan operasional bisnisnya sejak 31 Januari 2025,” tulis pihak perusahaan.

Tupperware telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan rumah tangga Indonesia sejak era 1990-an. Dari dapur rumah tangga, meja makan keluarga, hingga bekal anak sekolah, produk-produk Tupperware dikenal karena kualitas dan daya tahan yang khas.

“33 tahun bukan waktu yang singkat untuk menjadi bagian dari rumah tangga di Indonesia,” lanjut pernyataan tersebut. “Ayah, bunda, kakak dan adik. Jangan dihilangin lagi Tupperwarenya ya, gak ada gantinya lagi loh sekarang,” tulis akun Instagram Tupperware Indonesia dalam unggahan yang sarat emosi.

Penutupan operasional Tupperware di Indonesia merupakan bagian dari restrukturisasi besar-besaran yang dilakukan induk perusahaan secara global. Sebelumnya, Tupperware menghadapi ancaman kebangkrutan akibat beban utang yang menumpuk, mencapai lebih dari US$1,2 miliar.

Pada September 2023, perusahaan asal Amerika Serikat ini mengajukan perlindungan kebangkrutan. Hakim di AS kemudian menyetujui perjanjian restrukturisasi, termasuk penjualan merek dagang dan aset utama senilai US$23,5 juta dalam bentuk tunai serta keringanan utang senilai US$63 juta.

Kesepakatan tersebut membawa Tupperware menjadi perusahaan swasta di bawah kepemilikan grup investor yang dipimpin oleh dua manajer dana lindung nilai, yakni Stonehill Capital Management dan Alden Global Capital.

Didirikan pada 1946 oleh ahli kimia Earl Tupper, Tupperware meraih popularitas besar di pertengahan abad ke-20 melalui konsep “pesta Tupperware”, yang membuka peluang ekonomi bagi perempuan lewat penjualan langsung dari rumah ke rumah.

Namun, dalam beberapa dekade terakhir, dominasi Tupperware mulai memudar seiring meningkatnya persaingan dari merek seperti Rubbermaid dan OXO, serta perubahan selera konsumen yang kini lebih memilih wadah dari bahan kaca.

Pandemi COVID-19 sempat memberikan nafas baru bagi Tupperware, ketika tren memasak di rumah kembali meningkat. Namun, lonjakan sementara itu tidak cukup untuk menyelamatkan perusahaan dari krisis keuangan jangka panjang.

Dengan ditutupnya operasional Tupperware di Indonesia, satu era dalam dunia rumah tangga pun resmi berakhir. Meskipun demikian, kenangan akan produk-produk Tupperware yang tangguh dan ikonik kemungkinan besar akan tetap hidup di banyak dapur keluarga Indonesia. []

Redaksi03

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com