Uganda Diterpa Wabah Ebola

KAMPALA – Wabah Ebola kembali melanda Uganda, dengan seorang anak berusia empat tahun menjadi korban kedua yang meninggal akibat virus mematikan ini. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengonfirmasi laporan tersebut pada Sabtu malam, yang menyebutkan bahwa Kementerian Kesehatan Uganda telah melaporkan kasus positif Ebola di Rumah Sakit Mulago, satu-satunya pusat rujukan virus di negara tersebut, Senin (03/03/2025).

Bocah malang ini meninggal pada hari Selasa setelah dinyatakan positif terinfeksi virus Ebola. Sebelumnya, Uganda juga telah melaporkan sepuluh kasus baru virus ini pada hari yang sama. Korban pertama dari wabah terbaru ini adalah seorang perawat pria yang meninggal sebelum pengumuman resmi mengenai wabah Ebola pada 30 Januari lalu.

Pada bulan Februari, Kementerian Kesehatan Uganda melaporkan bahwa kedelapan pasien yang sebelumnya dirawat telah dipulangkan, namun setidaknya 265 orang yang memiliki kontak dekat dengan pasien-pasien tersebut masih menjalani karantina ketat di ibu kota, Kampala.

Wabah ini merupakan kejadian keenam kalinya Uganda mendeteksi kasus Ebola. Penyebab utama wabah ini adalah strain Ebola Sudan, yang sayangnya belum memiliki vaksin yang disetujui untuk mencegah penyebarannya. Menurut WHO, virus Ebola dapat menyebar melalui kontak langsung dengan cairan tubuh atau jaringan yang terinfeksi, dan gejalanya termasuk demam, muntah, serta nyeri otot.

Bencana ini datang di tengah tantangan pengawasan kesehatan global. Program-program yang sebelumnya didanai oleh Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) mengalami pemotongan besar-besaran akibat kebijakan yang diterapkan pada masa pemerintahan Presiden Donald Trump. Beberapa organisasi non-pemerintah yang selama ini berperan penting dalam memerangi penyakit menular di Afrika kini terpaksa menghentikan kegiatan mereka, yang semakin memperburuk situasi kesehatan di Uganda.

Virus Ebola pertama kali dikenal luas dalam wabah besar yang terjadi di Afrika Barat antara 2014 hingga 2016, yang menewaskan lebih dari 11.000 orang. Uganda kini harus berjuang mengatasi wabah yang datang dengan tantangan besar, baik dari segi penanggulangan medis maupun logistik. []

Redaksi03

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com
X