PENAJAM PASER UTARA — Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Nicko Herlambang, menerima kunjungan kerja jajaran Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) di Kantor Bupati PPU pada Kamis (10/07/2025). Kunjungan ini menjadi bagian dari upaya awal membangun kerja sama strategis antara pemerintah daerah dengan UGM, khususnya dalam mendukung pengembangan kawasan Wanagama Nusantara di Ibu Kota Nusantara (IKN) dan mendorong inovasi berbasis desa.
Rombongan dari UGM yang terdiri atas akademisi lintas fakultas berkesempatan meninjau lokasi penangkaran rusa sambar yang berada di belakang Kantor Bupati PPU. Lokasi ini dinilai memiliki nilai penting dalam pengembangan konservasi serta potensi sebagai destinasi wisata edukatif. Pemerintah daerah menilai keberadaan penangkaran tersebut dapat menjadi bagian dari pendekatan pembangunan berkelanjutan di kawasan penyangga IKN.
Para akademisi UGM menyampaikan minatnya untuk melakukan kajian mendalam yang menyentuh berbagai aspek pembangunan daerah. Mereka menilai, inisiatif seperti ini berpotensi menjadi model kerja sama antara perguruan tinggi dan pemerintah yang layak dijadikan contoh di tingkat nasional. Dengan mengusung pendekatan kolaboratif, UGM ingin berperan tidak hanya sebagai mitra akademik, melainkan juga sebagai mitra aktif dalam pembangunan.
“Kami sangat mengapresiasi kunjungan dan niat baik dari UGM. Ini menjadi langkah awal yang penting untuk merancang program bersama yang bisa memberikan manfaat nyata, tidak hanya untuk PPU, tetapi juga dalam konteks dukungan terhadap pengembangan IKN,” ujar Nicko Herlambang.
Ia menambahkan bahwa Pemerintah Kabupaten PPU membuka ruang terhadap segala bentuk kerja sama strategis yang membawa dampak langsung pada kesejahteraan masyarakat, pelestarian lingkungan, dan penguatan kapasitas daerah dalam merespons berbagai tantangan pembangunan.
Pihak UGM juga menyatakan komitmennya untuk mendukung secara aktif proses pembangunan di Kabupaten PPU, yang dinilai memiliki peran penting sebagai daerah penyangga IKN. Pertemuan ditutup dengan diskusi bersama yang berfokus pada penjajakan bentuk kolaborasi konkret yang dapat segera direalisasikan. Kemitraan ini diharapkan tidak hanya memberikan dampak jangka pendek, tetapi juga menjadi pendorong utama dalam menciptakan pola pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan di masa depan.[]
Penulis: Subur Priono | Penyunting: Rasidah