Video Kelulusan SD Tarakan dengan Musik DJ Jadi Perbincangan

TARAKAN – Sebuah video berdurasi 29 detik yang memperlihatkan sekelompok siswa Sekolah Dasar (SD) merayakan kelulusan dengan iringan musik Disc Jockey (DJ) atau yang dikenal dengan istilah musik jedag-jedug, ramai beredar di media sosial. Video tersebut memicu beragam tanggapan dari masyarakat, ada yang mengecam, namun tidak sedikit pula yang memberi respons positif.

Kepala Sekolah SDN 028 Tarakan, Seseang S.Pd, saat dikonfirmasi, menjelaskan bahwa kegiatan yang terekam dalam video itu merupakan acara pengumuman kelulusan seperti biasa. Ia mengakui sekolah ingin menghadirkan suasana yang berbeda dan berkesan bagi para siswa yang lulus. Namun, Seseang menyayangkan video tersebut beredar dalam bentuk potongan yang tidak utuh sehingga menimbulkan kontroversi di masyarakat.

“Kegiatan itu kan dimulai dari jam 8 dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, kemudian dilanjutkan dengan doa bersama, lalu sambutan dari saya. Kegiatan itu normal saja seperti pengumuman kelulusan pada umumnya. Setelah itu, ada salam-salaman, anak-anak menangis (terharu), dan acara penutupan yang berupa hiburan. Mungkin yang merekam video hanya mengambil bagian terakhir saja,” ujarnya, Selasa (3/6).

Seseang juga mengatakan bahwa pihak sekolah telah mengirimkan video lengkap acara tersebut kepada wartawan agar dapat dilihat secara utuh. Ia menyesalkan tidak ada konfirmasi terlebih dahulu kepada sekolah sebelum video itu diposting sehingga menimbulkan tanggapan liar di masyarakat.

“Kami memang ingin membuat sesuatu yang berbeda, termasuk dalam pemilihan musik. Terus terang, kami hanya menyesuaikan dengan suasana bahagia di akhir acara. Musik yang dipilih adalah untuk hiburan, bukan untuk mengganggu atau menimbulkan kontroversi,” tambahnya.

Ia mengaku tidak mengetahui secara pasti genre musik yang diputar saat acara, karena panitia memilih musik yang dirasa cocok dengan suasana bahagia tersebut. Bahkan, ada orang tua murid yang turut ikut merayakan dengan basah-basahan sebagai bagian dari kegembiraan.

“Itu kan setelah suasana haru biru, akhirnya kami buat siram-siraman air sebagai momen bahagia. Jadi musiknya kami pilih yang cepat, meskipun kami tidak tahu namanya. Kami kaget ada potongan video dengan caption yang menimbulkan opini negatif,” jelas Seseang.

Kepala sekolah tersebut menegaskan bahwa kejadian ini akan menjadi bahan evaluasi untuk ke depannya agar acara serupa bisa berjalan lebih baik dan tetap meninggalkan kesan positif bagi semua pihak. []

Redaksi11

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com
X