SAMARINDA — Gelombang peredaran uang palsu kembali bikin resah warga Kota Tepian. Polresta Samarinda pun langsung bergerak cepat memberikan peringatan keras agar masyarakat lebih waspada, terutama di kawasan Loa Bakung yang kini disebut menjadi salah satu titik rawan peredaran uang palsu.
Wakil Kepala Polresta Samarinda, AKBP Heri Rusyaman, mengimbau masyarakat untuk tidak abai terhadap ancaman peredaran uang palsu yang semakin marak. Ia menegaskan pentingnya kepekaan masyarakat dalam setiap transaksi tunai. “Fenomena terkait uang palsu tentu masyarakat harus lebih tanggap lagi, terutama seperti lebih waspada lagi dengan peredaran uang palsu,” ujarnya di Halaman Polresta Samarinda, Rabu (05/11/2025) pagi.
AKBP Heri mengingatkan, cara sederhana untuk mengenali keaslian uang sudah lama diajarkan oleh Bank Indonesia. Masyarakat diminta untuk tidak melupakan metode klasik yang terbukti ampuh. “Mungkin sering tagline di media, diraba, dilihat, diterawang, itu jangan dilupakan lagi,” tegasnya.
Menurutnya, ancaman uang palsu kini bukan hanya beredar secara langsung, tetapi juga menyusup lewat modus baru di dunia digital. Ia mengungkapkan banyak kasus penipuan online yang menggunakan iming-iming pertukaran uang bernilai lebih besar. “Terus apabila ada situs-situs atau aplikasi yang biasanya ada juga menawarkan pertukaran uang yang nominalnya lebih banyak tetapi ditukar dengan uang sedikit, itu sudah jelas pasti uang palsu,” katanya.
Ia meminta masyarakat agar segera bertindak bila menemukan atau mencurigai adanya peredaran uang palsu. Pelaporan dini akan membantu pihak kepolisian untuk menindak tegas para pelaku. “Segera laporkan ke pihak kita, kita akan coba selidiki, kita akan tangani dan kita akan proses apabila nanti kita ungkap,” ujarnya.
Lebih jauh, AKBP Heri menekankan agar warga tak mudah percaya kepada orang asing dalam transaksi tunai, meski jumlahnya kecil sekalipun. “Yang jelas, lebih waspada lagi, jangan terima, dan yang paling penting kewaspadaan kita yaitu tadi dilihat, diterawang, diraba,” katanya lagi.
Ia juga menjelaskan beberapa perbedaan fisik antara uang asli dan palsu yang patut diperhatikan masyarakat. “Apakah sama atau tidak dari ciri-cirinya mungkin dari warna, dari tekstur, teksturnya kertas dan sebagainya,” paparnya.
Selain itu, ia mengingatkan masyarakat untuk tidak tergiur oleh tawaran mencurigakan yang menjanjikan keuntungan besar secara instan. “Kita harus lebih jeli lagi, jangan asal menerima uang apalagi atau ada tergiur oleh ajakan pertukaran uang yang jumlahnya lebih banyak tapi ditukar dengan uang yang lebih sedikit,” pungkasnya.
Himbauan ini menjadi sinyal kuat dari Polresta Samarinda agar masyarakat tetap siaga di tengah maraknya praktik peredaran uang palsu dan penipuan digital. Warga diimbau menjadikan kewaspadaan dan ketelitian sebagai tameng utama agar tidak menjadi korban kejahatan finansial yang kian canggih. []
Penulis: Muhammad Ihsan | Penyunting: Rasidah
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan