Viral! Pria Iran Tewas Misterius Setelah Bakar Foto Khamenei di Hutan

TEHERAN – Dunia maya Iran kembali diguncang tragedi berdarah. Seorang pria muda bernama Omid Sarlak, asal Provinsi Lorestan, ditemukan tewas dengan luka tembak di tubuhnya pada Sabtu (02/11/2025), hanya beberapa jam setelah mengunggah foto dirinya tengah membakar gambar Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, di akun Instagram pribadinya. Aksi nekat tersebut segera viral dan memicu gelombang kemarahan publik di dunia maya.

Menurut laporan media oposisi yang berbasis di luar Iran, unggahan Omid dilakukan pada Jumat (01/11/2025) di sebuah kawasan hutan di Lorestan. Tak lama setelah itu, jasadnya ditemukan di dalam mobil pada akhir pekan, dengan luka tembak yang disebut-sebut berasal dari pistol di sisi tubuhnya.

Sementara itu, kantor berita resmi Iran IRNA pada Selasa (04/11/2025) mengutip pernyataan Kepala Polisi Aligudarz, Ali Asadollahi, yang menyatakan bahwa Sarlak “meninggal karena bunuh diri dengan pistol yang ditemukan di sisinya.” Namun, penjelasan resmi itu diragukan oleh banyak warga dan aktivis yang mencurigai adanya kekerasan politik di balik kematian sang pemuda.

Suasana pemakaman Omid pada Senin (03/11/2025) pun berubah menjadi ajang protes. Puluhan pelayat meneriakkan slogan lantang seperti “mereka membunuhnya!” dan “matilah Khamenei!” Rekaman suasana itu beredar luas di media sosial melalui kanal oposisi seperti Iran International dan Radio Farda, menambah sorotan terhadap dugaan bahwa kematian Sarlak tidak wajar.

Dalam videonya sebelum tewas, pria berusia 20-an tahun itu menyertakan rekaman suara Shah Mohammad Reza Pahlavi, simbol monarki yang digulingkan Revolusi Islam 1979. Tindakan itu dianggap sebagai sinyal dukungan terhadap monarki lama yang kini hidup di pengasingan.

Putra sang Shah, Reza Pahlavi, yang kini bermukim di Amerika Serikat, menulis di platform X pada Senin (03/11/2025): “Sarlak telah menentang penindasan Republik Islam dan mengorbankan nyawanya demi kebebasan Iran.”

Namun, kantor berita Tasnim membantah tudingan bahwa Omid dibunuh. Mereka menyebut laporan media oposisi sebagai propaganda “anti-revolusi” dan menegaskan bahwa Sarlak tidak menghadapi tuntutan hukum apa pun serta menembak dirinya sendiri di kepala.

Video lain yang diunggah di media sosial memperlihatkan ayah Omid menangis keras sambil berteriak, “Mereka membunuh anakku!” Namun, dalam wawancara dengan televisi pemerintah Iran pada Selasa (04/11/2025), sang ayah tampak ditekan untuk menyatakan agar masyarakat “tidak mempercayai apa pun yang beredar di media sosial.”

Kasus ini menambah panjang daftar kematian misterius aktivis muda di Iran dalam beberapa tahun terakhir. Para pengamat HAM menyebutkan, represi terhadap kebebasan sipil semakin meningkat sejak gelombang protes nasional tiga tahun lalu, terutama setelah ketegangan bersenjata dengan Israel pada Juni lalu.

Pelapor khusus PBB untuk hak asasi manusia di Iran, Mai Sato, pada Jumat (1/11/2025) menyatakan, “Agresi eksternal telah memicu penindasan internal yang lebih dalam.”

Ia juga menyoroti adanya lonjakan eksekusi dan penangkapan massal aktivis yang dinilainya mengkhawatirkan.

Kini, kematian Omid Sarlak menjadi simbol baru perlawanan generasi muda Iran yang menolak tunduk pada ketakutan. Meski pihak berwenang berusaha membungkam, suara dari hutan Lorestan itu kini menggema ke seluruh dunia. []

Admin03

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com