PONTIANAK – Kehidupan beragama yang harmonis kembali terlihat dalam perayaan Sannipata Waisak Bersama 2569 BE/2025 yang dilangsungkan di Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat. Lebih dari 500 umat Buddha dan tamu undangan dari berbagai latar belakang menghadiri kegiatan yang berlangsung khidmat dan tertib tersebut.
Tema “Mewujudkan Masyarakat yang Damai dan Sejahtera” diangkat dalam perayaan tahun ini, mencerminkan semangat toleransi dan kemanusiaan yang ingin ditegaskan dalam setiap kegiatan keagamaan di Bumi Tanjungpura.
“Pada perayaan Waisak bersama tahun ini mengusung tema ‘Mewujudkan Masyarakat yang Damai dan Sejahtera’. Kegiatan keagamaan tersebut dihadiri oleh lebih dari 500 tamu undangan dari berbagai latar belakang termasuk unsur Forkopimda, tokoh agama, tokoh masyarakat Kalbar, serta perwakilan kementerian dan organisasi keagamaan,” kata Sekretaris Daerah Provinsi Kalbar, Harisson, saat menghadiri kegiatan, Minggu (8/6/2025).
Harisson yang mewakili Gubernur Kalimantan Barat dalam acara tersebut menyampaikan bahwa Waisak menjadi momen penting untuk merefleksikan nilai-nilai luhur seperti perdamaian, solidaritas, dan kesetaraan.
Dalam kesempatan itu, tampak pula kehadiran tokoh-tokoh lintas agama dan institusi seperti Ketua FKUB Kalbar, Ketua Permabudhi Kalbar, dan Ketua Walubi Kalbar. Kodam XII/Tanjungpura turut berpartisipasi melalui perwakilan Kabintal Jarahdam Letkol Inf Supyan Munawar.
Perayaan ini pun mendapat apresiasi dari aparat kepolisian setempat. “Kegiatan ini menunjukkan bahwa toleransi antarumat beragama di Kalimantan Barat tumbuh dengan baik. Kami dari Polres Kubu Raya berkomitmen terus mendukung kegiatan-kegiatan positif masyarakat demi terciptanya situasi kamtibmas yang kondusif,” ujar Aiptu Ade, Kasubsi Penmas Sihumas Polres Kubu Raya.
Ia menambahkan bahwa Polri akan terus aktif membangun sinergi bersama masyarakat demi menjaga suasana damai dan rukun. “Semoga perayaan ini menjadi inspirasi bagi masyarakat untuk terus mengedepankan kedamaian dan saling menghormati dalam kehidupan sehari-hari,” tuturnya.
Perayaan Waisak kali ini bukan sekadar perayaan spiritual, melainkan juga menjadi simbol kuatnya semangat pluralisme yang terus dipelihara di Kalimantan Barat, terutama di tengah keberagaman suku, agama, dan budaya yang ada. []