BALIKPAPAN – Maraknya kasus pelecehan terhadap anak dan perempuan di Kota Balikpapan menarik perhatian Wakil Ketua DPRD Balikpapan, Budiono. Ia menegaskan bahwa penanggulangan pelecehan seksual terhadap anak bukan hanya menjadi tanggung jawab kepolisian, tetapi merupakan tugas bersama seluruh elemen masyarakat. Pernyataan tersebut disampaikan saat Budiono ditemui di kantor DPRD Balikpapan.
Budiono mengungkapkan bahwa kejahatan seksual biasanya terjadi karena adanya kesempatan atau peluang. Lingkungan, kondisi tempat yang sepi, cara berpakaian, dan pergaulan anak-anak dinilai sebagai faktor pemicu tindakan asusila. Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya peran orang tua untuk mengawasi anak-anak mereka dan memberikan pendidikan agama yang baik sebagai upaya pencegahan.
Menanggapi kasus pelecehan seksual terbaru di Balikpapan, Budiono menyampaikan rasa prihatin. Kasus ini semula diduga melibatkan pemilik kos sebagai pelaku, namun setelah penyelidikan lebih lanjut, ternyata tersangka adalah ayah kandung korban.
“Kami dari DPRD Balikpapan sangat prihatin, termasuk saya pribadi. Ini tentu berkaitan dengan masa depan anak tersebut,” ujar Budiono, Selasa (18/03/2025).
Budiono juga menilai bahwa meskipun pemasangan CCTV di sekolah-sekolah sebagai upaya pencegahan kekerasan terhadap anak, langkah tersebut belum cukup efektif jika tidak diimbangi dengan penguatan pendidikan moral dan agama, serta peningkatan pengawasan di lingkungan keluarga.
“Saya berharap kekerasan terhadap anak dapat diminimalisir melalui kerja sama antara pemerintah, aparat penegak hukum, sekolah, dan keluarga. Ini adalah tugas kita semua,” tandasnya. []
Penulis: Desy Alfy Fauzia | Penyunting: Nistia Endah