BONTANG – Pemerintah Kota Bontang terus menggencarkan upaya penurunan angka stunting di wilayahnya. Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni, menegaskan komitmennya untuk menurunkan prevalensi stunting di setiap kelurahan hingga menyentuh angka nol persen.
Penegasan tersebut disampaikan Neni saat meninjau langsung pelaksanaan kegiatan Operasi Timbang di Posyandu Berseri 5, Kelurahan Tanjung Laut, pada Selasa (06/05/2025). Dalam kunjungannya, ia menekankan pentingnya peran aktif seluruh lurah dalam mendukung program kesehatan ibu dan anak, khususnya dalam upaya pencegahan dan penanganan stunting.
Ia bahkan mewajibkan para lurah untuk bekerja secara maksimal. “Jadi jangan main-main,” tegas Neni. Ia mengingatkan bahwa kelurahan yang gagal memenuhi target penurunan stunting akan dikenakan sanksi, salah satunya berupa pemberian bendera hitam sebagai peringatan sosial.
Selain itu, kinerja lurah dan aparatur pemerintahan, termasuk Dinas Kesehatan, akan dievaluasi berdasarkan sejumlah indikator utama. Di antaranya adalah cakupan imunisasi anak, tingkat partisipasi dalam penimbangan balita, dan kelengkapan data warga miskin.
Sebaliknya, kelurahan yang menunjukkan kinerja optimal akan menerima penghargaan. “Reward pasti ada jika target kita capai,” ujarnya. Ia juga memastikan bahwa Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) bagi kelurahan berprestasi akan tetap diberikan secara penuh.
Langkah ini merupakan bagian dari strategi terpadu Pemkot Bontang untuk menekan angka stunting. Selain intervensi gizi dan kesehatan, pendekatan melalui penguatan peran kelurahan dinilai menjadi kunci dalam percepatan penurunan kasus stunting di kota tersebut.
Dengan target ambisius nol persen, Pemkot Bontang berharap setiap perangkat daerah benar-benar bekerja sesuai tanggung jawabnya demi menciptakan generasi masa depan yang sehat dan unggul. []
Redaksi12