Wali Kota Khairul Resmikan Sekolah Rakyat Tarakan

TARAKAN – Program nasional Sekolah Rakyat akhirnya hadir di Kota Tarakan, Kalimantan Utara. Wali Kota Tarakan, Khairul, secara resmi meresmikan penyelenggaraan sekolah tersebut pada Selasa (30/09/2025). Kehadiran sekolah ini menandai langkah baru dalam upaya meningkatkan akses pendidikan dasar dan menengah bagi anak-anak di daerah.

Pada angkatan perdana, Sekolah Rakyat Tarakan menampung 59 siswa, yang terdiri dari 39 siswa tingkat SD dan 20 siswa tingkat SMP. Para siswa tersebut akan didampingi 12 tenaga pendidik. Dengan komposisi ini, Tarakan menjadi salah satu daerah pertama di Kalimantan Utara yang mengimplementasikan program pendidikan gagasan Presiden Prabowo Subianto.

Khairul menjelaskan, tiga bulan sebelumnya Pemerintah Kota Tarakan telah berkoordinasi dengan Sekretaris Jenderal Kementerian Sosial (Kemensos) untuk menyatakan kesiapan daerah melaksanakan program tersebut. “Syarat Sekolah Rakyat harus ada asrama. Saya ingat ada LLK dan saya minta izin dulu. Akhirnya minta waktu untuk komunikasikan melalui zoom saya lapor ke Sekjen Kemensos. Dimulai perkenalkan Lembaga Latihan Kerja (LLK) dan saya diminta memilih SD SMP SMA, jadi saya katakan kewenangan kota SD SMP,” ungkap Khairul.

Gedung Lembaga Latihan Kerja (LLK) Tarakan kemudian dipilih menjadi lokasi penyelenggaraan sekolah ini. Namun, bangunan tersebut tidak serta-merta bisa digunakan. Saat tim Kemensos datang untuk melakukan peninjauan, masih banyak fasilitas yang harus dibenahi. Oleh karena itu, Pemerintah Kota Tarakan melakukan renovasi secara total agar sesuai dengan standar yang ditetapkan, terutama penyediaan fasilitas tempat tinggal bagi siswa.

“Setelah ruang siswa ada 4, ada ruang makan, ada perpustakaan, dan nambah terus. Ternyata perintahnya minta ruang guru rumah guru juga. Akhirnya kita cek semua dan LLK ada beberapa ruang yang tidak ditempati lalu direhab total,” ucap Khairul.

Selain kesiapan infrastruktur, pemilihan sumber daya manusia juga menjadi perhatian. Kepala sekolah ditetapkan dengan kualifikasi khusus, termasuk kemampuan berbahasa Inggris. Bahkan, kebutuhan tenaga pendukung seperti petugas keamanan, juru masak, serta wali asrama juga dipenuhi secara ketat. Saat ini terdapat 10 wali asrama, dengan perbandingan satu wali asrama mendampingi 10 siswa.

Meski perjalanan menuju peresmian sekolah ini diwarnai berbagai kendala teknis, Khairul menegaskan bahwa seluruh tantangan dapat diatasi berkat kerja sama lintas dinas. “Alhamdulillah semua bisa diatasi. Terima kasih semua dinas terlibat Dinsos, LLK, Disnaker, Disdik, BKPSDM, BPKPAD, PUPR, Perkim,” tukasnya.

Kehadiran Sekolah Rakyat di Tarakan diharapkan tidak hanya memberikan akses pendidikan bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu, tetapi juga membentuk sistem pembelajaran yang lebih disiplin dengan dukungan fasilitas asrama. Program ini diproyeksikan menjadi model baru pendidikan inklusif yang menjamin kesempatan belajar setara bagi semua lapisan masyarakat.

Dalam jangka panjang, Pemerintah Kota Tarakan menargetkan agar keberadaan sekolah ini dapat memacu peningkatan mutu sumber daya manusia daerah, sekaligus mendukung visi pemerintah pusat dalam mencetak generasi muda yang berkarakter, terampil, dan memiliki daya saing. []

Admin03

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com