PONTIANAK – Wali Kota Pontianak, Edi Kamtono, menegaskan komitmennya agar tidak ada satu pun anak di wilayahnya yang terpaksa putus sekolah karena alasan ekonomi. Hal itu ia sampaikan saat mendampingi Gubernur Kalimantan Barat, Ria Norsan, dalam kunjungan ke rumah warga calon peserta Sekolah Rakyat di Kelurahan Sungai Beliung, Kecamatan Pontianak Barat, Selasa (29/07/2025).
Dalam kunjungan tersebut, Edi Kamtono menyambangi kediaman pasangan suami istri Davidi dan Julia Margareta yang tinggal di Gang Pajajaran V. Dua anak dari keluarga tersebut, Maula Raifa yang berusia 7 tahun dan Winsen Halim yang berusia 14 tahun, menjadi perhatian pemerintah karena tidak mengenyam pendidikan formal akibat keterbatasan ekonomi.
“Pagi ini saya meninjau langsung kondisi keluarga di sini. Anaknya akan kita bantu untuk bisa kembali bersekolah melalui Sekolah Rakyat yang ada di Kota Pontianak. Intinya, tidak boleh lagi ada anak putus sekolah di kota ini,” ucap Edi seusai bertemu keluarga tersebut.
Melihat langsung kondisi tempat tinggal keluarga itu, Wali Kota menyatakan akan melakukan perbaikan menyeluruh terhadap hunian yang dianggap tidak layak. Ia menyoroti persoalan sanitasi, terutama fasilitas dasar seperti kamar mandi dan toilet yang jauh dari standar kelayakan.
“Rumahnya juga akan kita bedah. Harapan saya kedepan tidak ada lagi rumah tidak layak huni di Kota Pontianak,” tambahnya.
Tak hanya pendidikan dan perumahan, orang tua dari dua anak itu juga akan dibekali pelatihan keterampilan sebagai upaya peningkatan taraf hidup keluarga. Menurut Edi, pendekatan holistik semacam ini diperlukan untuk mengentaskan kemiskinan secara berkelanjutan.
Dalam data yang dimiliki Pemerintah Kota Pontianak, sebanyak 12 anak telah tercatat memerlukan layanan pendidikan alternatif di Sekolah Rakyat. Karena itu, Edi mengajak partisipasi aktif seluruh unsur masyarakat, mulai dari RT, RW, hingga kelurahan, untuk mendata anak-anak putus sekolah di lingkungan mereka.
“Kita harapkan seluruh elemen masyarakat ikut berperan. Bila ada warga yang membutuhkan bantuan, tolong disampaikan kepada pemerintah agar bisa segera ditangani,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Kota Pontianak, Trisnawati, menjelaskan bahwa kedua anak dari keluarga Davidi telah resmi dimasukkan dalam daftar calon siswa program Sekolah Rakyat Provinsi Kalimantan Barat. Maula akan mulai duduk di bangku Sekolah Dasar (SD), sementara Winsen melanjutkan ke tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Trisnawati juga menyinggung kondisi kepala keluarga yang tengah menderita stroke ringan. Meski tidak memiliki pekerjaan tetap, Davidi memiliki keahlian memperbaiki peralatan rumah tangga seperti kipas angin dan kompor.
“Kami akan koordinasikan dengan Dinas Kesehatan agar Pak Davidi bisa mendapat layanan rehabilitasi, seperti fisioterapi, di samping pengobatan rutin,” ujarnya.
Langkah ini merupakan bagian dari implementasi program Sekolah Rakyat yang dicanangkan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat guna membuka akses pendidikan seluas-luasnya bagi anak-anak dari keluarga tidak mampu.[]
Admin05
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan