BALIKPAPAN – Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan kembali menunjukkan komitmennya dalam menjaga kestabilan harga bahan kebutuhan pokok, khususnya gas elpiji 3 kilogram, yang sempat mengalami lonjakan signifikan hingga mencapai Rp50.000 per tabung. Melalui program pasar murah, Pemkot menyalurkan sebanyak 360 tabung gas elpiji setiap hari selama empat hari berturut-turut, dengan harga kembali disesuaikan ke Harga Eceran Tertinggi (HET) sebesar Rp19.000 per tabung.
Kepala Bagian Perekonomian Sekretariat Daerah (Setda) Kota Balikpapan, Bagus, mengatakan bahwa kebijakan ini merupakan bentuk kehadiran negara dalam memberikan perlindungan kepada masyarakat, terutama bagi kelompok berpenghasilan rendah yang paling terdampak akibat fluktuasi harga energi di pasar. “Sebelumnya, harga gas elpiji mencapai Rp50.000. Namun dengan adanya intervensi pemerintah maka kembali ke harga resmi, sebagai bentuk perlindungan terhadap konsumen,” jelas Bagus pada Kamis (12/06/2025).
Tidak hanya menyediakan gas elpiji bersubsidi, program pasar murah yang digelar Pemkot Balikpapan ini juga menawarkan berbagai kebutuhan pokok lain seperti beras dan telur ayam. Barang-barang tersebut dijual dengan harga terjangkau guna membantu meringankan beban pengeluaran rumah tangga masyarakat di tengah tekanan inflasi.
Untuk memastikan harga tetap terkendali dan distribusi tepat sasaran, Pemkot bekerja sama dengan berbagai pihak, di antaranya Perum Bulog dan para peternak lokal. Barang-barang kebutuhan pokok dikirim langsung dari gudang penyimpanan ke lokasi pasar murah, tanpa melalui perantara atau pihak ketiga. “Dengan pola distribusi baru ini, barang dikirim langsung dari gudang ke masyarakat. Ini jauh lebih efektif dan menekan harga,” imbuhnya.
Menurut Bagus, keberhasilan pelaksanaan pasar murah ini tidak lepas dari dukungan dan sinergi lintas sektor. Peran aktif Dinas Kominfo, para camat, lurah, hingga ketua RT dalam mensosialisasikan kegiatan ini dinilai sangat membantu dalam menjangkau lebih banyak lapisan masyarakat. “Kami tidak bisa bekerja sendiri. Koordinasi lintas sektor menjadi kunci keberhasilan pengendalian inflasi ini,” ujarnya.
Lebih lanjut, Pemkot telah menyiapkan skema rotasi lokasi pasar murah ke berbagai wilayah kecamatan di Balikpapan. Langkah ini bertujuan agar seluruh masyarakat, khususnya yang berada di wilayah pinggiran, juga dapat memperoleh manfaat langsung dari kebijakan pengendalian harga tersebut.
Program pasar murah ini juga diharapkan dapat menjadi solusi jangka pendek dalam menjaga daya beli masyarakat serta menekan laju inflasi daerah. Ke depan, Pemkot berencana untuk terus menggelar kegiatan serupa secara berkala sebagai bagian dari strategi penguatan ketahanan pangan dan stabilitas ekonomi lokal. []
Penulis: Desy Alfy Fauzia | Penyunting: Nursiah