Warga Banjarmasin Hemat Transportasi Berkat Trans Banjarbakula

BANJARMASIN – Dampak positif dari kehadiran layanan transportasi Trans Banjarbakula di Kalimantan Selatan terus dirasakan masyarakat, khususnya dari sisi ekonomi dan perubahan kebiasaan mobilitas harian. Layanan yang berasal dari skema buy the service (BTS) Kementerian Perhubungan ini tidak hanya mempermudah akses perjalanan, tetapi juga membantu masyarakat menekan biaya hidup.

Data yang dihimpun Dinas Perhubungan Provinsi Kalimantan Selatan menunjukkan bahwa rata-rata pengeluaran transportasi rumah tangga turun hampir separuhnya sejak masyarakat mulai memanfaatkan Trans Banjarbakula. Berdasarkan survei terhadap 290 responden di Kota Banjarmasin pada akhir 2024, penghematan tertinggi dirasakan oleh pengguna mobil pribadi, mencapai 54,48%. Disusul pengguna sepeda motor dengan 51,92%, dan masyarakat tanpa kendaraan pribadi sekitar 48,61%.

Menurut Kepala Dinas Perhubungan Kalimantan Selatan, M. Fitri Hernadi, manfaat transportasi publik ini tidak hanya terbatas pada efisiensi pengeluaran, tetapi juga membuka peluang pertumbuhan ekonomi mikro di sekitar titik transit. “Transportasi yang inklusif seperti ini memberikan akses bukan hanya ke tempat kerja, tapi juga ke penghasilan yang lebih efisien,” ujarnya, Kamis (31/07/2025), di Banjarmasin.

Hernadi menyebut terminal seperti Pal 17 dan H. Sumarsono kini tumbuh menjadi ruang aktivitas baru bagi pelaku UMKM, termasuk pedagang kaki lima dan penyedia jasa lainnya. Ia juga menambahkan bahwa Pemprov Kalimantan Selatan berkomitmen penuh dengan mengalokasikan anggaran sekitar Rp72 miliar setiap tahun demi menjamin kelangsungan layanan Trans Banjarbakula.

Dengan armada sebanyak 75 unit dan melayani empat koridor utama, Trans Banjarbakula berhasil mengangkut 822.508 penumpang selama Januari hingga Juni 2025. Jumlah tersebut setara 86,5% dari seluruh pengguna angkutan perkotaan di wilayah Banjarbakula.

Survei terbaru terhadap 2.010 penumpang juga mencatat perubahan perilaku mobilitas masyarakat. Sekitar 81,94% pemilik sepeda motor dan 26% pemilik mobil kini mulai beralih menggunakan Trans Banjarbakula secara rutin.

Pemerintah daerah saat ini tengah menyiapkan ekspansi layanan dengan menambah dua koridor baru serta mengintegrasikan jalur ke kawasan wisata, perumahan, dan area perkantoran. Sejak pengelolaan diambil alih dari Kementerian Perhubungan pada 1 Mei 2024, sistem ini telah berkembang pesat. Kini tarif reguler ditetapkan Rp5.000, sedangkan pelajar, lansia, dan penyandang disabilitas cukup membayar Rp2.000 sekali perjalanan.

Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi pun mengapresiasi daerah yang berani mengambil alih pengelolaan layanan BTS dari pemerintah pusat. “Kami apresiasi pemda yang berani mengambil langkah maju untuk memastikan layanan transportasi massal tetap berjalan optimal,” ucapnya dalam pernyataan resmi, Jumat (01/08/2025).

Melalui model BTS ini, daerah didorong untuk membangun sistem transportasi yang berkelanjutan, aman, dan ramah bagi seluruh lapisan masyarakat. Kalimantan Selatan menjadi satu dari sedikit provinsi yang kini berhasil memanfaatkan momentum tersebut untuk menghadirkan layanan publik yang efektif sekaligus memberdayakan ekonomi lokal.[]

Admin05

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com