Warga Israel Turun ke Jalan Desak Perdamaian

YERUSALEM — Puluhan warga Israel melakukan demonstrasi di luar Kedutaan Besar Amerika Serikat di Tel Aviv pada Senin (29/09/2025), menuntut Presiden AS Donald Trump agar mendesak Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyetujui rencana untuk mengakhiri konflik di Gaza. Aksi ini berlangsung bersamaan dengan pertemuan Trump dan Netanyahu di Gedung Putih, Washington D.C., yang menjadi fokus perhatian internasional.

“Sekarang, sekarang!” teriak massa, menurut laporan seorang koresponden AFP yang berada di lokasi. Seorang demonstran menambahkan, “Jangan biarkan upaya apa pun untuk menyabotase (kesepakatan).” Para pengunjuk rasa membawa spanduk bertuliskan, “Presiden Trump, ciptakan sejarah. Bawa mereka pulang sekarang,” menekankan tekanan moral dan politik terhadap upaya perdamaian.

Demonstrasi ini dipicu oleh surat terbuka yang dikirim Forum Sandera dan Keluarga Hilang kepada Trump pada Minggu (28/09/2025). Organisasi tersebut mewakili keluarga warga Israel yang disandera di Gaza dan mendesak intervensi AS agar rencana gencatan senjata dapat segera diwujudkan. “Taruhannya terlalu tinggi dan keluarga kami telah menunggu terlalu lama untuk adanya campur tangan yang dapat menggagalkan kemajuan ini,” tulis forum tersebut.

Forum itu menyoroti sejarah ketidakpercayaan terhadap Netanyahu, yang pernah dituding menyabotase beberapa proposal gencatan senjata selama perang dua tahun terakhir, yang seharusnya berujung pada pembebasan sandera. Baru-baru ini, setelah Israel menargetkan para pemimpin Hamas di Qatar, forum kembali menegaskan kritiknya, menuding bahwa setiap kali kesepakatan mendekat, Netanyahu selalu menghambatnya.

Presiden Trump, dalam pertemuan di Gedung Putih, menyatakan optimisme terkait prospek perdamaian di Gaza. Ia mengutip rencana 21 poin yang telah disampaikan kepada para pemimpin Arab dan Muslim selama Sidang Umum PBB pekan lalu, termasuk mekanisme pembebasan 47 sandera dalam dua hari pertama gencatan senjata. Forum Sandera dan Keluarga Hilang menegaskan, “Anda dan hanya Anda yang memiliki kekuatan untuk mendorong kesepakatan ini hingga tuntas, dan kami sangat bersyukur memiliki Anda di pihak kami.”

Sementara itu, Netanyahu belum menunjukkan respons yang meyakinkan terkait proposal perdamaian tersebut. Dalam pidatonya di PBB pekan lalu, ia menegaskan akan “menyelesaikan tugas” melawan Hamas dan berjanji untuk memblokir negara Palestina yang baru-baru ini diakui oleh beberapa negara Barat. Di lapangan, pasukan Israel melancarkan serangan militer di Kota Gaza, memaksa ratusan ribu warga sipil mengungsi dalam beberapa pekan terakhir.

Data terbaru menunjukkan bahwa dari 251 warga Israel yang disandera sejak 7 Oktober 2023, 47 orang masih berada di Gaza, termasuk 25 yang menurut militer Israel telah tewas. Serangan Israel menimbulkan korban tewas 1.219 orang, sebagian besar warga sipil. Sementara serangan balasan Israel di Gaza menewaskan sedikitnya 66.055 warga Palestina, menurut angka kementerian kesehatan setempat yang dianggap dapat dipercaya PBB, menunjukkan skala kemanusiaan dari konflik yang berkepanjangan.

Demonstrasi warga Israel dan tekanan terhadap Trump menyoroti dilema moral, politik, dan keamanan yang dihadapi dunia internasional dalam mencari solusi damai bagi konflik Gaza. Seruan untuk mempercepat kesepakatan mencerminkan rasa frustasi masyarakat sipil, sekaligus menunjukkan peran penting diplomasi AS dalam proses perdamaian regional yang kompleks. []

Admin03

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com