Warga Kaya AS Pindahkan Kekayaan ke Swiss, Takut Pelemahan Dolar

LONDON – Dalam beberapa bulan terakhir, sejumlah bank di Swiss mencatat peningkatan tajam dalam pembukaan rekening oleh warga kaya asal Amerika Serikat. Langkah ini disebut sebagai bagian dari strategi diversifikasi portofolio yang dikenal sebagai upaya “de-Amerikanisasi,” yaitu memindahkan sebagian kekayaan dari dominasi dolar AS ke aset asing.

Menurut Pierre Gabris, CEO Alpen Partners International, sebuah firma konsultan keuangan asal Swiss, tren ini terjadi dalam beberapa gelombang sejak Presiden Barack Obama terpilih. “Saat Obama terpilih, kami melihat gelombang besar. Covid juga pemicu gelombang berikutnya. Kini tarif dan ketegangan ekonomi menciptakan gelombang baru,” ujarnya, Sabtu (19/04/2025).

Para investor AS, lanjut Gabris, mengkhawatirkan pelemahan nilai dolar AS yang dipicu oleh beban utang nasional yang terus meningkat. Dalam menghadapi situasi tersebut, Swiss menjadi pilihan utama berkat reputasinya sebagai negara dengan stabilitas ekonomi dan politik yang kuat, mata uang franc yang kokoh, serta sistem hukum yang andal dan netral.

Namun, alasan ekonomi bukan satu-satunya pertimbangan. Situasi politik dalam negeri AS juga turut memengaruhi keputusan para miliarder tersebut. Mereka mencemaskan masa depan supremasi hukum di bawah pemerintahan mantan Presiden Donald Trump, sehingga mulai mempertimbangkan skenario “rencana cadangan.”

Selain membuka rekening, sebagian besar dari mereka juga membeli emas fisik, memanfaatkan posisi Swiss sebagai pusat penyimpanan emas dunia. Beberapa bahkan mencari peluang untuk mendapatkan izin tinggal atau kewarganegaraan kedua di Eropa dengan membeli properti sebagai bagian dari rencana perlindungan aset jangka panjang.

Meskipun bank-bank besar di AS tidak dapat secara langsung memfasilitasi pembukaan rekening di Swiss, sejumlah institusi keuangan Swiss yang terdaftar di Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) dapat melayani klien asal AS sesuai regulasi pengungkapan yang ketat.

Salah satu bank swasta terkemuka, Pictet, mengonfirmasi bahwa mereka telah menerima lonjakan permintaan dari warga negara Amerika. Namun, Vontobel SFA — yang diyakini sebagai bank Swiss terbesar dengan klien terdaftar di SEC — enggan memberikan komentar terkait tren ini.

Stereotip bahwa pembukaan rekening bank di Swiss dilakukan untuk menghindari pajak kini mulai bergeser. Sistem perbankan Swiss telah menyesuaikan diri dengan ketentuan internasional yang mewajibkan transparansi pajak. “Banyak orang Amerika mulai menyadari bahwa 100% portofolio mereka dalam bentuk dolar AS, mereka mulai berpikir, ‘mungkin saya harus mendiversifikasi’,” tutur Gabris.

Fenomena ini menunjukkan bagaimana kekhawatiran geopolitik dan ketidakpastian ekonomi mendorong individu superkaya untuk mengamankan aset mereka melalui jalur internasional yang legal dan terstruktur. []

Redaksi03

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com