NUNUKAN – Pemadaman listrik yang terjadi di empat kecamatan, yakni Sembakung, Sei Menggaris, Sebuku, dan sekitarnya, mulai dikeluhkan oleh masyarakat. Hal ini terjadi meskipun sebelumnya pihak PLN ULP Nunukan menjanjikan tidak akan ada pemadaman selama bulan Ramadan, serta memastikan kondisi surplus listrik.
Pernyataan tersebut disampaikan langsung kepada Bupati Nunukan oleh pihak PLN, namun kenyataannya, pasokan listrik di beberapa wilayah tersebut tidak stabil. Salah satunya adalah di Sei Menggaris, yang telah merasakan dampak pemadaman berkepanjangan. Masyarakat pun mulai mempertanyakan komitmen PLN yang telah dijanjikan sebelumnya.
Rahman, seorang warga Sei Menggaris, mengungkapkan rasa kecewanya atas janji yang tak kunjung terealisasi. Menurutnya, wilayah mereka seolah tidak masuk dalam daftar prioritas layanan listrik, padahal mereka juga bagian dari Nunukan. “Kami bahkan sering sahur dan berbuka puasa dalam keadaan mati lampu. Mana janji PLN yang mengatakan tidak akan ada pemadaman?” keluhnya saat ditemui oleh wartawan, Senin (17/03/2025).
Selain itu, protes ini juga muncul setelah masyarakat Sei Menggaris menerima pemberitahuan dari PLN ULP Nunukan mengenai pemeliharaan pembangkit PLTD di wilayah tersebut. Pemeliharaan ini berdampak langsung pada pemadaman listrik di sejumlah desa di Sei Menggaris.
Rahman menegaskan bahwa janji PLN tentang surplus listrik yang aman hanya berlaku di wilayah Nunukan kota, sementara daerah mereka justru terus mengalami pemadaman. “Jika seperti ini, seharusnya PLN tidak perlu berjanji tidak ada pemadaman listrik selama Ramadan. Buktinya, kami terpaksa beribadah dengan kondisi gelap, menggunakan lilin, dan ini sangat mengganggu,” tambahnya.
Menanggapi keluhan tersebut, Manager PLN ULP Nunukan, Rendra Alfian, mengonfirmasi adanya pemeliharaan pembangkit PLTD di Sei Menggaris. Pemadaman listrik dilakukan mulai pukul 05.00 WITA hingga 17.00 WITA, karena dua unit mesin mengalami kerusakan teknis. Mesin Unit 1 yang berkapasitas 160 kW mengalami gangguan pada piston dan main bearing, sehingga perlu diganti dengan mesin baru.
“Saat ini, mesin pengganti sudah sampai di Sei Menggaris dan diharapkan dapat beroperasi dalam 2 hingga 3 hari ke depan. Kami harap ini dapat memperkuat sistem dan cadangan daya di Sei Menggaris,” jelas Rendra. Sementara itu, untuk Mesin Unit 5 yang juga berkapasitas 160 kW, perbaikan sedang berlangsung akibat gangguan pada piston. Mesin tersebut diharapkan dapat beroperasi kembali dan mengurangi pemadaman dalam waktu dekat.
Rendra pun meminta maaf atas ketidaknyamanan yang dialami masyarakat dan berharap agar mesin-mesin yang sedang diperbaiki segera beroperasi sehingga pemadaman listrik tidak terjadi lagi. []
Redaksi03