LANDAK – Rasa frustrasi warga Desa Meranti, Kecamatan Meranti, Kabupaten Landak, semakin memuncak. Sudah berbulan-bulan mereka menunggu perbaikan jembatan di Dusun Peluntan yang rusak parah, namun hingga kini tak kunjung tersentuh perbaikan.
Jembatan kayu yang menjadi urat nadi penghubung antar dusun itu setiap hari dilewati anak sekolah dan warga yang bekerja. Kini, sebagian papan jembatan telah lapuk dan nyaris ambruk. Kondisi ini diperparah oleh minimnya perhatian dari pemerintah daerah.
Situasi berbahaya itu baru mendapat sorotan luas setelah unggahan warga viral di media sosial. Dalam unggahan tersebut, seorang warga menulis, “Jembatan yg ada di kecamatan Meranti, desa Meranti, dusun Peluntan, jembatan rusak parah, padahal jembatan tersebut sering dilewati anak-anak sekolah dan masyarakat setempat.”
Unggahan itu juga menyinggung jarak jembatan yang tak seberapa jauh dari kantor camat, namun tak juga mendapat tanggapan. “Jika sering dilewati keadaan rusak maka jembatan tersebut sangatlah berbahaya, padahal jembatan tersebut tidak jauh dari kantor camat Meranti,” lanjutnya.
Warga lain bahkan menuding para pejabat daerah seolah menutup mata terhadap penderitaan mereka. “Kemana pejabat daerah, kepala desa, camat, anggota DPR, seakan-akan mereka tidak tahu,” tulis warga kesal.
Mereka menegaskan, jembatan itu merupakan satu-satunya akses utama warga antar dusun. Bila rusak total, jalur ekonomi dan pendidikan bisa terputus.
“Mohon pejabat daerah jangan buta terhadap penderitaan masyarakat kami,” tegas seorang warga pada Kamis (06/11/2025).
Hingga kini, belum ada tanggapan resmi dari Pemerintah Kabupaten Landak. Warga khawatir, jika terus dibiarkan, jembatan itu tak hanya menghambat aktivitas, tetapi juga akan menelan korban jiwa berikutnya. []
Admin04
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan