Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan
KOTAWARINGIN TIMUR – Kebakaran kembali melanda kawasan padat penduduk di Jalan Haji Imran, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Kota Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Jumat (31/10/2025) pagi. Peristiwa ini menyulut kepanikan warga karena lokasi kejadian berada di lingkungan rumah sewaan yang berdempetan dengan warung makan.
Dari keterangan warga, api diduga berasal dari kebocoran selang regulator tabung gas tiga kilogram. Ironisnya, tabung gas itu dilengkapi pengaman tambahan berupa besi di bagian atas regulator, yang justru membuat pemiliknya kesulitan ketika api muncul.
“Di atas tabung gas itu ada penguncinya lagi. Informasinya, pemilik gas tidak bisa membuka kuncinya itu,” ujar salah seorang warga di lokasi kejadian.
Kebakaran yang terjadi begitu cepat membuat warga tak sempat menyelamatkan banyak barang. Api langsung membakar bagian dalam rumah. Beruntung, kobaran api tidak sempat merambat ke bangunan lain berkat gerak cepat warga dan tim relawan pemadam yang datang ke lokasi.
“Warga teriak-teriak ada kebakaran, langsung menghubungi relawan kelurahan karena jaraknya dekat,” tutur Sahruddin, Ketua RT 63.
Tidak lama kemudian, empat unit armada pemadam dari Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkarmat) Kotim dikerahkan untuk menguasai api. Para petugas dibantu relawan dan masyarakat sekitar.
“Dugaan penyebabnya dari kompor gas. Untuk kerugian masih kita cari informasinya,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Disdamkarmat Kabupaten Kotim, Ati Marhaeni.
Peristiwa ini kembali menyoroti lemahnya pengawasan dan edukasi keamanan penggunaan tabung gas bersubsidi di masyarakat. Banyak warga menggunakan peralatan tambahan tanpa standar, yang justru memperbesar risiko kebakaran. Regulasi dan sosialisasi keselamatan penggunaan LPG tampaknya belum menjadi perhatian serius, hingga musibah seperti ini terus berulang. []
Fajar Hidayat
