Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan
TARAKAN – Warga Kota Tarakan, Kalimantan Utara, menghadapi kendala aktivitas rumah tangga akibat pemadaman aliran gas alam yang dilakukan PT Perusahaan Gas Negara (PGN) pada Senin (23/6/2025) pukul 08.30-16.30 WITA. Pemadaman yang semula dijadwalkan Minggu (22/6) kemudian diundur ini menimbulkan keresahan di kalangan pengguna kompor gas alam.
Dwi (31), ibu rumah tangga di Kelurahan Kampung Empat, mengungkapkan kesulitan yang dihadapi. “Kompor gas di rumah sudah di-setting menjadi kompor gas alam, jadi kalau pun ada tabung gas dijual, kompornya tidak bisa digunakan,” ujarnya. Ia berharap pemadaman tidak terulang dan ada perbaikan layanan ke depan.
Area Head Kalimantan PT PGN Tbk, Dedy Tulus Pambudi, menjelaskan penyebab pemadaman. “Kondisi jaringan infrastruktur pipa transmisi milik Medco yang menghubungkan ke metering regulating station kami mengalami masalah,” jelas Dedy saat dikonfirmasi. Menurutnya, kebocoran sering terjadi akibat korosi pada pipa hulu yang sudah berusia tua.
Pemadaman ini bukan kali pertama terjadi. Beberapa minggu sebelumnya, warga Tarakan juga mengalami gangguan serupa dengan penyebab yang sama. Dedy menyatakan pihaknya tidak dapat menjamin perbaikan akan selesai tepat waktu. “Jika peralatan siap dan cuaca mendukung, seharusnya bisa diselesaikan dalam 8 jam,” tambahnya.
PGN telah menerima rencana perbaikan dari Medco E&P yang mencakup pemindahan metering regulating station ke lokasi lebih dekat dengan pipa hulu. “Jarak pipa hulu ke MRS yang semula 3 kilometer akan dipersingkat menjadi 800 meter,” papar Dedy. Proyek ini ditargetkan selesai pada minggu keempat Juli 2025.
Mengenai kompensasi, Dedy menegaskan PGN tidak dapat memberikan ganti rugi. “Kejadian ini termasuk force majeure karena di luar kendali kami,” pungkasnya. Situasi ini memperlihatkan kerentanan sistem energi di Tarakan yang bergantung pada infrastruktur gas berusia tua, sementara warga tidak memiliki alternatif memadai saat terjadi pemadaman. []
Admin05
