KUTAI KARTANEGARA – Sekelompok warga di Kabupaten Kutai Kartanegara Provinsi Kalimantan Timur menggelar aksi peringatan Hari Al-Quds Internasional, Jumat (28/03/2025). Kegiatan bertajuk “Demi Al-Quds, Sumpah Setia Tetap Terjaga” tersebut berlangsung di titik nol kota Tenggarong, mulai pukul 16.00 dan berakhir pukul 17.30 Waktu Indonesia Tengah, ditutup dengan doa bersama.
Koordinator acara, Sayyid Muhammad Taqi Assegaf menyatakan bahwa peringatan ini merupakan bentuk solidaritas kemanusiaan terhadap rakyat Palestina. “Aneksasi wilayah oleh entitas negara Zionis Israel terhadap tanah Palestina adalah pelanggaran HAM (Hak Asasi Manusia) berat yang harus dihentikan,” tegasnya. Menurut Muhammad Taqi, aksi ini bukan sekadar ritual tahunan, melainkan komitmen moral untuk membela keadilan.
Kegiatan yang telah diselenggarakan lebih dari dua dekade di Tenggarong ini dihadiri oleh puluhan peserta dari berbagai latar belakang. Beberapa orator, termasuk perwakilan organisasi keagamaan dan aktivis kemanusiaan, menekankan pentingnya menjaga kesadaran kolektif tentang penindasan sistematis yang dialami rakyat Palestina. “Solidaritas tidak cukup hanya dengan kata-kata. Kita perlu tindakan nyata, termasuk tekanan politik dan dukungan finansial,” ujar salah satu pembicara.
Selain orasi, panitia menggalang donasi masyarakat yang terkumpul sebesar Rp3,15 juta. Dana tersebut rencananya akan disalurkan melalui lembaga kemanusiaan terpercaya untuk membantu warga Palestina. “Ini bentuk kepedulian kecil kami yang diharapkan dapat meringankan penderitaan mereka,” tambah Sayyid Muhammad.
Peringatan Hari Al-Quds Internasional sendiri diinisiasi oleh Ayatullah Khumaini pada tahun 1979 sebagai respons terhadap pendudukan ilegal bangsa Israel di Yerusalem (Al-Quds). Di Indonesia, aksi serupa rutin digelar oleh berbagai komunitas, dengan Kutai Kartanegara menjadi salah satu daerah yang konsisten menyuarakan isu Palestina.
Meski berlangsung singkat, acara ini berjalan tertib dan khidmat. Peserta membawa spanduk bertuliskan dukungan untuk kemerdekaan Palestina serta poster yang mengutuk Israel. Menurut pantauan di lokasi, aparat keamanan setempat turut mengawal jalannya acara tanpa terjadi gangguan berarti.
“Kami berharap momentum ini tidak hanya seremonial, tetapi mampu membuka mata dunia bahwa Palestina masih berjuang untuk hak-hak dasar mereka,” pungkas Sayyid Muhammad. []
Penulis: Muhammad Yusuf