TARAKAN – Kota Tarakan bersiap menghadapi ancaman besar. Peringatan dini banjir rob yang diprediksi menerjang pesisir Kalimantan Utara pada 4–9 Desember 2025 memicu kekhawatiran luas, terutama bagi warga di kawasan pesisir yang selama ini menjadi wilayah paling rentan.
Peringatan itu bukan sekadar informasi biasa. Melalui Surat Edaran resmi Wali Kota Tarakan, seluruh elemen masyarakat diminta meningkatkan kewaspadaan menghadapi potensi bencana hidrometeorologi di akhir tahun 2025 hingga awal 2026 periode yang dikenal dengan puncak cuaca ekstrem.
Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Tarakan, Muhammad Sulam Khilmi, menyebut penyebab utama ancaman banjir rob adalah fenomena Fase Perigee, yang terjadi ketika Bulan berada pada jarak terdekat dengan Bumi bertepatan dengan Bulan Purnama pada 4 Desember.
“Berdasarkan pantauan data water level dan prediksi pasang surut, banjir pesisir (rob) berpotensi terjadi di beberapa wilayah pesisir Indonesia,” katanya, Rabu (03/12/2025).
Puncak banjir rob diprediksi berdampak pada aktivitas masyarakat pesisir seperti bongkar muat pelabuhan, permukiman nelayan, hingga sektor perikanan darat. “Masyarakat dihimbau untuk selalu waspada dan siaga untuk mengantisipasi dampak dari pasang maksimum air laut serta memperhatikan update informasi cuaca maritim dari BMKG,” tuturnya.
Ancaman banjir rob tak hanya terjadi di Tarakan, tetapi juga membentang di berbagai provinsi yang memiliki garis pesisir, mulai dari Aceh hingga Maluku. Pemerintah bergerak cepat. BPBD Tarakan telah menginstruksikan pembentukan Tim Siaga Bencana hingga tingkat RT, pengaktifan posko siaga, serta sistem komunikasi 24 jam melalui grup WhatsApp dan pengeras suara rumah ibadah untuk peringatan dini.
Selain itu, warga diminta melakukan langkah konkret seperti membersihkan saluran air, menjaga aliran drainase tetap lancar, menyiapkan tas darurat, dan segera mengevakuasi diri bila kondisi memburuk.
Imbauan evakuasi darurat telah disiapkan melalui Call Center 112 dan BPBD Tarakan di nomor 082254590564.
Ancaman banjir rob ini menjadi alarm serius bahwa mitigasi bencana bukan hanya tugas pemerintah melainkan tanggung jawab bersama. Ketidaksiapan dapat berakibat fatal. []
Admin03
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan