PALANGKA RAYA – Polda Kalimantan Tengah mengencangkan kewaspadaan menjelang arus libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). Sebanyak 12 titik rawan bencana dipetakan sebagai langkah mitigasi dini, menyusul meningkatnya potensi banjir dan tanah longsor di sejumlah wilayah.
Langkah ini diambil untuk memastikan kesiapan personel dan mempercepat respons jika bencana terjadi di tengah meningkatnya mobilitas masyarakat akhir tahun. Kapolda Kalteng Irjen Pol Iwan Kurniawan menegaskan bahwa pemetaan tersebut menjadi dasar penting bagi pengambilan keputusan di lapangan.
“Kita juga sudah memetakan daerah rawan bencana sebanyak 12 titik. Ini terutama daerah banjir,” ujar Iwan, Jumat (19/12/2025).
Meski kondisi Kalimantan Tengah relatif terkendali, Polda Kalteng tidak ingin lengah. Pengalaman bencana besar di wilayah lain menjadi pelajaran berharga agar langkah antisipasi dilakukan lebih awal.
“Kita juga mensyukuri (kondisi di Kalteng) ini. Kalau kita melihat di daerah Sumatera, terjadi bencana yang begitu luar biasa dan sampai sekarang masih dalam tahap pemulihan. Itu sangat berat sekali,” katanya.
Sebagai bentuk empati dan solidaritas, Polda Kalteng bersama Pemerintah Provinsi Kalteng turut mengirimkan bantuan ke wilayah terdampak bencana di Pulau Sumatera. Bantuan tersebut disalurkan melalui berbagai jalur, baik langsung ke daerah tujuan maupun melalui institusi negara.
“Pak Gubernur kemarin juga menyumbang ke beberapa daerah. Ada yang disalurkan langsung, ada melalui Polda, ada juga melalui Kodam. Kami sudah menyampaikan semuanya ke sana,” ungkapnya.
Tak hanya itu, bantuan logistik berupa kebutuhan pokok juga dikirimkan untuk meringankan beban warga terdampak.
“Dari Polda kemarin kami juga mengirim kebutuhan pokok ke sana untuk membantu saudara-saudara kita yang ada di Sumatera,” lanjut Iwan.
Di Kalimantan Tengah sendiri, sejumlah daerah tetap menjadi perhatian khusus karena dinilai memiliki kerentanan tinggi terhadap bencana hidrometeorologi.
“Ini beberapa daerah yang harus diantisipasi, seperti Lamandau, Gunung Mas, Murung Raya, Barito Utara, Barito Timur, Kapuas, Pulang Pisau, Katingan, dan Seruyan,” tegasnya.
Berdasarkan pemetaan Polda Kalteng, titik rawan banjir di Kabupaten Lamandau berada di Desa Penopa dan Desa Sungai Buluh. Di Kabupaten Gunung Mas, potensi banjir terpantau di ruas Jalan Trans Kalimantan Kurun–Palangka Raya Km 1.
Wilayah Murung Raya memiliki dua ancaman sekaligus, yakni banjir di Desa Sompoi dan potensi longsor di Km 42 Jalan Negara arah luar kota. Di Barito Utara, titik rawan longsor berada di ruas Jalan Negara Muara Teweh–Murung Raya Km 21.
Sementara di Barito Timur, ancaman longsor teridentifikasi di kawasan Pasar Ampah, Kecamatan Dusun Tengah. Untuk wilayah Kapuas, potensi banjir berada di Mandau Telawang dan Mantangai.
Di Kabupaten Pulang Pisau, titik rawan banjir terpantau di ruas Jalan Trans Palangka Raya–Gunung Mas, tepatnya di Desa Tanjung Sangalang, Kecamatan Kahayan Tengah. Sedangkan di Kabupaten Katingan, potensi banjir berada di Jalan Tjilik Riwut Km 10 hingga Km 20 ruas Kasongan–Sampit.
Adapun di Kabupaten Seruyan, wilayah Kecamatan Seruyan masuk dalam daftar daerah yang perlu diantisipasi karena rawan banjir.
Kapolda Kalteng menginstruksikan seluruh jajaran untuk meningkatkan kesiapsiagaan, memperkuat koordinasi lintas sektor, serta memastikan penanganan cepat apabila terjadi bencana, khususnya selama periode Nataru.
“Antisipasi ini penting agar dampak bencana bisa diminimalkan dan keselamatan masyarakat tetap terjaga,” pungkasnya. []
Admin03
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan