BERAU – Jagat media sosial di Kabupaten Berau digemparkan oleh beredarnya video berdurasi 22 detik yang menunjukkan dugaan praktik pengoplosan bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite oleh pengecer. Video tersebut menyebar cepat, terutama melalui grup-grup WhatsApp, sejak Selasa (22/04/2025) sore.
Dalam tayangan video singkat itu, si pembuat unggahan mengingatkan masyarakat agar lebih berhati-hati dalam memilih tempat pengisian BBM, khususnya di Pertamini. Ia mengaku kendaraannya mengalami masalah setelah mengisi BBM dari pengecer.
“Saya belinya di Pertamini, tapi saat dikendarai motor jadi brebet, bahkan tidak kuat dibawa mendaki jalan naik. Karena curiga, saya bawa ke bengkel. Dan setelah dikuras tangkinya ternyata Pertalite yang ada campuran,” ujar warganet tersebut.
Pengakuan serupa disampaikan oleh beberapa warga lain yang turut merespons video tersebut. Mereka mengungkapkan pengalaman serupa, bahkan mengklaim sudah tiga kali mendapati BBM oplosan saat membeli dari pengecer.
“Ketahuannya pas di bengkel dikuras tangki juga, ternyata isinya BBM oplosan. Motor saya padahal masih hitungan satu tahun, tentunya tidak mungkin rusak kalau bukan karena BBM oplosan itu,” terang seorang warga.
Tanggapan warganet lain juga menunjukkan kekhawatiran serupa. Sebagian menyatakan enggan kembali membeli BBM dari Pertamini dan lebih memilih pengisian melalui SPBU resmi atau pengecer yang menjual BBM dalam botol.
“Kalau yang botolan itu masih kelihatan kan, jadi rawan kalau dioplos. Sedangkan kalau Pertamini kita tidak bisa melihat warnanya karena langsung diisikan ke tangki,” ujar pengguna media sosial lainnya.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada informasi resmi mengenai lokasi pasti Pertamini yang dimaksud dalam video viral tersebut. Pembuat video tidak menyebutkan secara spesifik tempat ia membeli BBM yang diduga tercampur.
Meski demikian, pesan utama dari video tersebut adalah ajakan kepada para pengendara untuk lebih cermat dan waspada sebelum mengisi BBM di tempat eceran yang belum tentu terjamin keasliannya. Aparat dan pihak terkait pun diharapkan segera melakukan penelusuran guna mencegah terulangnya kejadian serupa yang dapat merugikan masyarakat. []
Redaksi03
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan