KOTABARU – Masyarakat Kalimantan Selatan kembali digegerkan dengan serangan buaya yang terjadi di Desa Batakan, Kabupaten Tanah Laut beberapa waktu lalu. Namun, ancaman serupa juga mengintai masyarakat di Kabupaten Kotabaru, yang bahkan sudah memakan korban dalam beberapa tahun terakhir.
Serangan buaya terbaru terjadi di Sungai Sangkoh, Desa Bepara, Kecamatan Pamukan Utara, pada Sabtu (22/03/2025) sekitar pukul 12.00 Wita. Korban yang bernama Mister (49), tengah mandi di sungai setelah menanggalkan pakaiannya. Tak lama setelah itu, buaya menyerang dan menerkamnya. Meskipun Mister sempat berteriak minta tolong, dirinya tak mampu melawan saat dibawa ke tengah sungai yang sedang deras akibat hujan.
Upaya pencarian korban dilakukan selama tiga hari, namun tubuh Mister belum juga ditemukan meskipun tim gabungan telah menyisir hingga radius 3 kilometer dari lokasi kejadian. Kondisi sungai yang semakin meningkat, semak-semak yang tebal, serta ancaman hewan lainnya, membuat pencarian dihentikan. Pihak keluarga korban pun telah mengikhlaskan peristiwa tersebut.
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Kotabaru, H. Akhmad Rajudinoor, menjelaskan bahwa pihaknya tidak memiliki kewenangan langsung dalam mitigasi serangan buaya. “Kami hanya mendukung Basarnas jika diminta, karena Damkar juga memiliki fungsi penyelamatan dan evakuasi,” ujarnya saat dikonfirmasi.
Rajudinoor juga mengimbau kepada warga untuk selalu berhati-hati dan waspada saat beraktivitas di sekitar sungai yang berpotensi dihuni buaya. Ia mengingatkan pentingnya menjaga keseimbangan alam agar habitat buaya tidak terganggu. “Jika habitat mereka rusak dan makanan berkurang, buaya akan keluar dari tempat tinggalnya dan menyerang apa saja, termasuk manusia,” tambahnya.
Beberapa wilayah di Kabupaten Kotabaru, seperti Kecamatan Kelumpang Hulu, Kelumpang Selatan, Pamukan Utara, dan Pulau Laut Timur, diketahui menjadi tempat tinggal buaya. Kejadian ini menjadi pengingat bagi warga untuk lebih berhati-hati saat beraktivitas di sekitar aliran sungai yang rawan akan serangan reptil ganas tersebut. []
Redaksi03