When Life Gives You Tangerines: Drakor Anti Patriarki yang Bikin Perempuan Senyum Terus

SEOUL – Drama Korea Selatan When Life Gives You Tangerines terbaru dari Netflix berhasil menarik perhatian penonton dengan menggali isu patriarki yang mendalam. Serial ini tidak hanya menampilkan kisah kehidupan di Pulau Jeju, Korea Selatan, tetapi juga menunjukkan bagaimana sistem patriarki dapat memengaruhi kehidupan seorang perempuan.

Drama ini mengisahkan perjalanan hidup Oh Ae-soon, seorang perempuan muda pemberontak yang memiliki cita-cita besar sebagai seorang penyair. Namun, keinginan tersebut terhalang oleh kemiskinan keluarganya serta kuatnya budaya patriarki yang menganggap perempuan hanya untuk urusan rumah tangga. Meskipun banyak perempuan di kampungnya yang dipaksa untuk tunduk, ibu Ae-soon, Jeon Gwang-rye, berjuang keras agar anaknya dapat mengejar mimpinya, meski akhirnya ia meninggal dunia, meninggalkan beban yang berat bagi Ae-soon.

Meski mendapat dukungan dari ibunya, Ae-soon tetap menghadapi banyak kesulitan dalam mengejar cita-citanya. Meskipun begitu, ia tidak sendirian. Dalam perjalanannya, ia mendapat dukungan dari Yang Gwan-sik, seorang pria yang memiliki pandangan berbeda mengenai perempuan. Gwan-sik, yang berasal dari keluarga dengan paham patriarki kuat, justru memandang perempuan memiliki hak yang sama dengan laki-laki.

Gwan-sik, yang akhirnya menikahi Ae-soon, berjanji untuk melindungi keluarganya, meskipun harus bekerja sebagai nelayan dengan pendidikan yang terbatas. Meskipun begitu, kehidupan Ae-soon masih terbentur oleh norma masyarakat Jeju, yang menganggap perempuan tidak seharusnya bekerja atau melanjutkan pendidikan. Konflik ini semakin tajam saat ibu Gwan-sik, yang juga terjebak dalam norma patriarki, tidak mendukung keputusan hidup Ae-soon.

Namun, kehidupan pasangan muda ini mengalami perubahan signifikan saat Gwan-sik memutuskan untuk hidup mandiri bersama Ae-soon, jauh dari pengaruh keluarga dan masyarakat yang mengekang. Mereka mulai hidup dalam kondisi sederhana, tetapi bahagia, dan Gwan-sik tetap mendukung impian Ae-soon untuk menjadi seorang pemimpin.

Salah satu momen penting dalam serial ini adalah saat Gwan-sik menunjukkan kasih sayangnya kepada Ae-soon dengan membantu pekerjaan rumah tangga dan mendukung kariernya. Gwan-sik tidak memandang rendah istrinya meskipun ia lebih tinggi secara sosial. Hal ini membuat banyak netizen terkesan, dengan mengatakan bahwa “marriage is not scary” selama memiliki pasangan seperti Gwan-sik.

When Life Gives You Tangerines tidak hanya mengangkat isu patriarki, tetapi juga menunjukkan pentingnya peran keluarga dan dukungan pasangan dalam memperjuangkan impian. Dengan cerita yang menyentuh dan karakter yang kuat, drakor ini berhasil mencuri perhatian banyak penonton dan membuka mata terhadap ketidaksetaraan gender yang masih berlangsung di masyarakat. []

Redaksi03

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com