SAMARINDA – Ketergantungan Kalimantan Timur terhadap wisatawan mancanegara dari kawasan Asia Tenggara masih cukup tinggi. Dominasi pengunjung asal Malaysia dan Brunei Darussalam tercermin jelas dalam data kunjungan yang tercatat sepanjang Maret 2025. Meski demikian, tren positif dari kawasan lain seperti Eropa dan Amerika memberi sinyal adanya potensi pasar baru yang bisa digarap lebih serius oleh sektor pariwisata daerah.
Berdasarkan data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik Kalimantan Timur, jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung ke wilayah ini selama Maret 2025 mencapai 517 orang. Angka tersebut menunjukkan penurunan sebesar 14,55 persen jika dibandingkan dengan Februari 2025. Meski menurun secara bulanan, capaian ini menunjukkan peningkatan signifikan dari tahun sebelumnya. Pada Maret 2024, jumlah kunjungan wisman hanya tercatat sebanyak 261 orang. Kenaikan ini setara dengan 98,08 persen dalam kurun waktu satu tahun.
“Angka ini memang mengalami penurunan sebesar 14,55 persen jika dibandingkan dengan jumlah kunjungan pada Februari 2025,” ujar Kepala BPS Kaltim Yusniar Juliana.
Catatan historis menunjukkan bahwa puncak kedatangan wisman terjadi pada November 2024, dengan total kunjungan sebanyak 648 orang. Seluruh wisatawan yang tercatat pada Maret 2025 masuk melalui Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan.
Dalam perbandingan tahunan, sebagian besar kelompok kebangsaan menunjukkan peningkatan. Wisman dari Amerika mencatat kenaikan tertinggi, yakni sebesar 216,67 persen. Kenaikan serupa juga terjadi dari negara-negara ASEAN sebesar 138,06 persen, Oseania 114,29 persen, dan Eropa 82,35 persen. Namun, tidak tercatat adanya kunjungan dari Timur Tengah dan Afrika. Sementara itu, Asia di luar kawasan ASEAN mengalami penurunan tipis sebesar 1,89 persen.
Jika ditinjau secara bulanan, kunjungan dari Amerika, Eropa, dan Oseania mengalami kenaikan. Sebaliknya, penurunan paling tajam terjadi pada wisman dari Timur Tengah dan Afrika yang tercatat nol persen. Disusul ASEAN dengan penurunan sebesar 21,66 persen, dan Asia non-ASEAN sebesar 18,75 persen.
Malaysia menjadi negara asal dengan kontribusi terbesar dalam jumlah kunjungan, yakni 159 orang atau 30,75 persen dari total kunjungan. Brunei Darussalam menyusul dengan 110 kunjungan (21,28 persen), kemudian Singapura dengan 50 kunjungan (9,67 persen), Tiongkok 29 kunjungan (5,61 persen), dan Inggris 16 kunjungan (3,09 persen).
“Secara kelompok kebangsaan, ASEAN masih menjadi penyumbang terbesar wisman ke Kaltim dengan kontribusi mencapai 71,37 persen. Eropa menyusul dengan 11,99 persen, Asia selain ASEAN 10,06 persen, Amerika 3,68 persen, dan Oseania 2,90 persen,” ungkap Yusniar.
Tren ini menandakan bahwa Kalimantan Timur masih perlu memperluas jangkauan promosi wisata ke kawasan yang belum tergarap maksimal, sembari tetap menjaga hubungan baik dengan negara-negara tetangga yang telah lama menjadi kontributor utama dalam pariwisata daerah. []
Redaksi11