WO Diduga Tipu Banyak Pasangan, Pemilik Diamankan Warga

JAKARTA – Gelombang kekecewaan ratusan warga terhadap jasa wedding organizer kembali mencuat setelah dugaan penipuan yang dilakukan Ayu Puspita, pemilik sebuah WO di Jakarta, terungkap secara terbuka. Para korban mendatangi kediaman Ayu di kawasan Cipayung, Jakarta Timur, pada Minggu (07/12/2025) siang, setelah sejumlah pasangan pengantin melaporkan kegagalan layanan yang seharusnya mereka terima pada hari pernikahan.

Salah satu korban, Samuel, mengisahkan bahwa insiden ini bermula ketika ia menggelar resepsi pernikahan di Gedung Pelindo, Jakarta Utara, Sabtu 6 Desember 2025. Menurutnya, acara yang seharusnya berjalan khidmat berubah menjadi penuh kebingungan karena tidak ada makanan maupun minuman yang datang untuk menjamu para tamu. Padahal, ia telah membayar lunas sebesar Rp82 juta kepada pihak WO. “Iya tadi siang Ayu Puspita, suami dan rekannya digerebek di wilayah Jakarta Timur,” ujar Samuel saat dikonfirmasi.

Kisah serupa juga dibagikan sejumlah korban lain yang mengaku harus memesan makanan darurat melalui layanan pesan antar karena panik melihat tamu undangan tidak mendapat hidangan. Banyak calon pengantin yang bahkan menangis karena rangkaian acara yang telah dipersiapkan berbulan-bulan gagal total.

Membludaknya jumlah warga yang datang ke rumah Ayu membuat aparat kepolisian turun tangan. Kapolres Jakarta Timur, Kombes Pol Alfian Nurrizal, membenarkan bahwa ratusan warga menggeruduk kediaman tersebut. “Iya Minggu siang, yang bersangkutan dibawa warga ke Polres,” katanya.

Kapolres menuturkan bahwa ia langsung mencoba menengahi situasi yang kian memanas. Ia menginterogasi pemilik WO dan berupaya memastikan bahwa hak para korban bisa dipulihkan. “Saya akan mengusahakan untuk semuanya (korban penipuan) agar bisa dikembalikan hak-haknya,” ujarnya.

Di tengah suasana yang penuh emosi, Kapolres kembali meminta masyarakat tetap mengendalikan diri. Ia menegaskan bahwa proses hukum akan berjalan dan berbagai laporan akan diproses sesuai aturan. “Sabar-sabar warga yang jadi korban mohon bersabar kami akan mengusahakan,” katanya, menyerukan agar tidak ada pihak yang terpancing provokasi.

Kasus ini menambah deretan laporan terkait penyedia jasa pernikahan yang menghilang atau gagal memberikan layanan sesuai kesepakatan. Dengan banyaknya korban yang terlibat, penyelidikan kepolisian dipastikan akan menggali lebih jauh aliran dana, bentuk perjanjian, hingga kemungkinan keterlibatan pihak lain dalam manajemen WO tersebut. []

Admin04

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com