SAMARINDA — Pembinaan atlet gulat di Kalimantan Timur (Kaltim) harus dimulai sejak usia dini dengan program kompetisi yang berkelanjutan. Prinsip ini menjadi perhatian utama Kepala Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Dispora Kaltim, Rasman Rading, saat membuka Kejuaraan Provinsi (Kejurprov) Gulat se-Kaltim 2025 di Gedung GOR Gulat, Jalan Jakarta II, Samarinda, Jumat (20/06/2025).
Ajang tahunan yang diinisiasi Pengurus Provinsi Persatuan Gulat Seluruh Indonesia (PGSI) Kaltim ini diikuti 155 atlet dari berbagai kabupaten/kota. Mereka akan bertanding di berbagai kelas dan kategori usia, mulai dari kelompok pelajar hingga senior. Kejurprov ini menjadi salah satu kompetisi penting untuk menjaring talenta potensial sekaligus mengukur kualitas pembinaan yang telah dilakukan di daerah.
Rasman menegaskan bahwa kegiatan seperti Kejurprov tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga bagian penting dari tahapan pembinaan yang harus dijaga kontinuitasnya.
“Kejuaraan seperti ini adalah bagian dari tahapan pembinaan. Kita dorong terus agar cabang olahraga gulat mendapat perhatian serius di kabupaten/kota. Ini bukti bahwa gulat adalah salah satu cabang unggulan Kaltim,” ujarnya.
Ia menjelaskan, Pemprov Kaltim melalui Dispora akan memperkuat pembinaan dengan memperluas peran lembaga pendidikan olahraga seperti Sekolah Khusus Olahraga Internasional (SKOI) dan Pusat Pendidikan dan Latihan Daerah (PPLD). Fokusnya adalah menyiapkan atlet usia dini hingga 17 tahun untuk memiliki jalur pembinaan yang jelas dan sistematis.
“Total 155 atlet ambil bagian dalam ajang ini, yang mempertandingkan berbagai kelas di semua kategori,” jelasnya.
Rasman optimistis bahwa melalui pembinaan yang terencana dan kompetisi yang teratur, Kaltim akan terus melahirkan pegulat berprestasi, baik di ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) maupun di kompetisi internasional. Menurutnya, gulat telah menjadi salah satu cabang olahraga unggulan yang berpotensi membawa harum nama daerah di kancah nasional.
Selain itu, ia berharap kabupaten/kota di Kaltim semakin aktif menggelar kejuaraan serupa. Menurutnya, pemerataan kompetisi di tingkat daerah akan mempercepat proses pembinaan sekaligus memperluas basis atlet. Dengan begitu, potensi pegulat muda dapat terus tumbuh tanpa harus menunggu event tingkat provinsi.
Kejuaraan kali ini diwarnai persaingan sengit dari kontingen besar seperti Samarinda, Kutai Kartanegara, dan Berau. Selain untuk mengasah kemampuan, ajang ini juga menjadi momentum mempererat persaudaraan antar-atlet dan pelatih, serta memperkuat jaringan pembinaan lintas daerah.
Dengan dukungan pemerintah daerah, organisasi olahraga, dan masyarakat, Rasman meyakini gulat Kaltim dapat mempertahankan tradisi prestasi sekaligus mencetak generasi penerus yang siap bersaing di semua level kompetisi. [] ADVERTORIAL
Penulis: Muhammad Ihsan | Penyunting: Nursiah
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan