KUTAI KARTANEGARA – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar) menegaskan komitmennya memperkuat sinergi bersama dunia usaha untuk mempercepat realisasi 17 program strategis Kukar Idaman Terbaik. Penegasan tersebut disampaikan Bupati Kukar, Aulia Rahman Basri, dalam acara silaturahmi pemerintah daerah dengan badan usaha yang digelar di Ballroom Fugo Hotel Samarinda, Jumat (28/11/2025).
Dalam sambutannya, Aulia menekankan bahwa dunia usaha merupakan mitra penting pemerintah dalam melaksanakan agenda pembangunan yang menyentuh seluruh sektor kehidupan masyarakat.
“Kukar tidak bisa berjalan sendiri. Pemerintah dan perusahaan harus bergerak sebagai satu kesatuan yang saling mendukung,” ucapnya.
Menurut Aulia, implementasi 17 program strategis Kukar Idaman Terbaik membutuhkan dukungan penuh dari sektor-sektor industri, mulai dari pertambangan, perkebunan, migas, manufaktur hingga jasa. Ia berharap perusahaan memperluas kontribusi melalui program-program yang dapat meningkatkan kualitas pendidikan, kesehatan, kesejahteraan, serta memperkuat pemberdayaan ekonomi masyarakat.
“Saya ingin dunia usaha tidak hanya hadir sebagai pelaku industri, tetapi juga sebagai pilar pembangunan masyarakat Kukar,” tegasnya.
Lebih lanjut, Aulia menjelaskan bahwa pola pembangunan di Kukar idealnya menggunakan pendekatan pentahelix, yang melibatkan pemerintah, perusahaan, akademisi, masyarakat, dan media. Dengan pendekatan tersebut, setiap unsur diminta berkolaborasi secara terarah dan sistematis.
“Kolaborasi ini harus terencana, tertib, dan terkoordinasi. Kita harus berjalan dalam arah yang sama agar manfaat pembangunan terasa hingga ke desa-desa,” tuturnya.
Dalam kesempatan itu, Aulia juga memberikan pesan khusus kepada perusahaan-perusahaan tambang. Ia menegaskan pentingnya memastikan bahwa keberadaan perusahaan memberikan dampak kesejahteraan jangka panjang bagi masyarakat sekitar.
“Jangan sampai ketika perusahaan hadir masyarakat sejahtera, tetapi setelah perusahaan pergi masyarakat kembali mundur. Kita harus membangun sistem agar masyarakat tetap survive,” imbuhnya.
Aulia turut menyinggung bahwa stabilitas operasional perusahaan berpengaruh langsung terhadap pendapatan daerah. Ia menjelaskan, jika aktivitas produksi menurun, pendapatan Kukar melalui Dana Bagi Hasil (DBH) akan ikut terpengaruh.
“APBD Kukar masih sangat bergantung pada aktivitas usaha bapak-ibu sekalian. Maka ketika perusahaan terganggu, pemerintah juga ikut merasakan dampaknya,” bebernya.
Sebagai penutup, Aulia menegaskan bahwa Pemkab Kukar akan terus membuka peluang kolaborasi seluas mungkin bagi seluruh perusahaan yang ingin berkontribusi.
“Yang saya inginkan adalah kita berjalan bersama. Tidak ada lagi kau dan aku. Yang ada adalah kita sebagai warga Kukar,” tutupnya.
Melalui penguatan kemitraan tersebut, Pemkab Kukar optimistis pelaksanaan 17 program strategis akan berlangsung lebih cepat, terukur, dan memberikan dampak nyata bagi seluruh lapisan masyarakat. [] ADVERTORIAL
Penulis: Jemi Irlanda Haikal | Penyunting: Rasidah
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan