KUTAI KARTANEGARA – Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kutai Kartanegara (Kukar) menargetkan 14 unit Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) akan terbangun di berbagai wilayah desa sepanjang tahun 2025.
Pembangunan ini ditujukan sebagai upaya nyata dalam memperkuat akses layanan kesehatan masyarakat di tingkat desa, sekaligus mendukung program pemerintah pusat dan kabupaten dalam peningkatan kualitas hidup warga.
Kepala Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Pengembangan Ekonomi Desa, Asmi Riyandi Elvandar, menjelaskan bahwa Posyandu menjadi elemen penting dalam strategi kesehatan, terutama bagi ibu hamil dan anak balita yang membutuhkan layanan deteksi dini dan pemantauan tumbuh kembang.
Meskipun pada tahun anggaran ini mengalami pengetatan belanja daerah akibat Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 1 Tahun 2025. Sektor kesehatan tetap diprioritaskan tanpa melakukan rasionalisasi, termasuk intervensi dan operasional Posyandu.
“Kalau untuk intervensi tentang pelayanan kesehatan itu tidak kena rasionalisasi,” ucap Elvandar, Rabu (30/04/2025).
Proses pembangunan meliputi perencanaan lokasi strategis, pengadaan sarana prasarana, hingga pelatihan kader Posyandu agar dapat memberikan layanan berkualitas.
Saat ini, DPMD Kukar tengah melakukan pemetaan wilayah prioritas berdasarkan data kependudukan, kondisi geografis, dan tingkat kerawanan kesehatan masyarakat. Dengan demikian, keberadaan Posyandu dapat dimanfaatkan secara maksimal dan merata oleh warga di setiap desa.
Keempat belas unit Posyandu yang dibangun juga menjadi bagian dari langkah sistematis untuk menjangkau daerah terpencil. Selain menyediakan ruang pelayanan, pemerintah daerah juga memastikan kecukupan stok imunisasi, obat-obatan dasar, dan modul edukasi gizi.
Elvandar berharap, melalui penambahan fasilitas posyandu ini, dapat memperluas cakupan pelayanan dasar, mendorong upaya pencegahan penyakit, serta meningkatkan peran aktif masyarakat dalam menjaga kesehatan keluarga.
Dengan hadirnya Posyandu yang representatif, diharapkan kedepannya kukar akan zero stunting, dan layanan ibu hamil akan meningkat signifikan.[]
Penulis : Jemi Irlanda Haikal | Penyunting : Risa Nurjanah