TAPIN – Bupati Tapin, H. Yamani, telah merealisasikan program bedah rumah sebanyak 213 unit dalam waktu 20 hari pertama masa jabatannya. Program tersebut bertujuan untuk menjadikan rumah tidak layak huni di Kabupaten Tapin menjadi rumah yang lebih layak dihuni.
Dalam keterangannya, Yamani menyampaikan bahwa saat ini program bedah rumah sudah menunjukkan hasil yang signifikan dengan rata-rata 10 unit rumah yang selesai direnovasi setiap harinya. “Dari target 1.000 rumah dalam 100 hari kerja, sudah 213 unit yang selesai. Kami optimis target akan tercapai pada 21 Mei 2025,” ujar Yamani di Rantau, Kabupaten Tapin, pada Rabu (12/03/2025).
Yamani juga menegaskan bahwa program bedah rumah ini tidak akan berhenti pada angka 1.000 unit. Ia berencana melanjutkan program ini hingga akhir masa jabatannya pada 2030, dengan fokus memperbaiki rumah tidak layak huni di seluruh wilayah Kabupaten Tapin. Berdasarkan data Pemkab Tapin, sekitar 5.230 rumah masih dalam kondisi tidak layak huni yang tersebar di 12 kecamatan.
“Program bedah rumah ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat serta menjadi upaya untuk penurunan angka stunting di Kabupaten Tapin,” tambah Yamani. Ia berharap bahwa dalam lima tahun ke depan, tidak akan ada lagi rumah tidak layak huni di wilayah tersebut.
Sebelumnya, saat kampanye Pilkada 2024, Yamani menjanjikan untuk menyelesaikan bedah 1.000 rumah dalam 100 hari kerja. Pekerjaan renovasi ini melibatkan pekerja bangunan yang berasal dari desa-desa setempat, yang turut membantu mempercepat proses perbaikan rumah.
Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan (Perkimtan) Kabupaten Tapin, Yumanto, menjelaskan bahwa Rencana Anggaran Biaya (RAB) untuk 830 unit rumah telah disusun. “Material untuk 402 unit rumah sudah didistribusikan, 131 unit telah selesai dibangun, dan 109 unit lainnya masih dalam tahap pengerjaan,” katanya.
Yumanto menambahkan, sisa 170 unit rumah saat ini masih dalam tahap penyusunan RAB dan diperkirakan selesai pada Maret 2025. Pendistribusian material untuk sisa rumah ini diharapkan rampung pada April 2025. Untuk mempercepat proses pembangunan, Dinas Perkimtan melibatkan 238 pekerja bangunan, dan jumlah tersebut kemungkinan akan bertambah sesuai kebutuhan di lapangan. []
Redaksi03