KUTAI KARTANEGARA – Kepala Bidang Usaha dan Penyuluhan Dinas Perkebunan Kutai Kartanegara (Kukar), Samsiar, menghadiri kegiatan Safari Subuh sekaligus peresmian Masjid Al-Idzhar di Kecamatan Sebulu, Kabupaten Kutai Kartanegara, pada Selasa (13/05/2025). Kegiatan ini merupakan bagian dari agenda rutin Pemerintah Kabupaten Kukar dalam rangka mempererat silaturahmi dan menyerap aspirasi masyarakat secara langsung.
Safari Subuh yang digagas oleh Bupati Kukar Edi Damansyah ini telah menjadi salah satu wadah komunikasi antara pemerintah daerah dengan masyarakat. Kegiatan tersebut turut dihadiri oleh Bupati Kukar Edi Damansyah, Sekretaris Daerah Kukar Sunggono, Ketua Baznas Kukar M. Shafik Avicenna, Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Sebulu, Camat Sebulu Edy Fahruddin, para kepala desa se-Kecamatan Sebulu, tokoh agama, tokoh masyarakat, serta tamu undangan lainnya.
Samsiar menjelaskan bahwa kehadirannya dalam kegiatan ini sekaligus mewakili Dinas Perkebunan Kukar sebagai bagian dari Tim Safari Subuh. Ia menekankan pentingnya keterlibatan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dalam agenda seperti ini guna mengevaluasi pelaksanaan program serta menjaring aspirasi warga, khususnya di sektor perkebunan.
“Kami selalu mengikuti arahan Bupati dalam menyerap aspirasi warga. Biasanya, dari kegiatan seperti ini, kami memperoleh informasi langsung dari masyarakat yang menjadi bahan evaluasi di Dinas. Setelah itu, kami laporkan kepada Kepala Dinas untuk ditindaklanjuti,” ujarnya.
Samsiar juga menyampaikan bahwa Bupati Kukar sangat menekankan pentingnya respons cepat terhadap kebutuhan masyarakat. Dalam forum seperti Safari Subuh, para petani dan pelaku usaha di sektor perkebunan dapat menyampaikan permasalahan maupun usulan mereka secara langsung.
Sebagai contoh, Samsiar menyoroti potensi perkebunan kelapa sawit di wilayah Sebulu yang terus menunjukkan peningkatan signifikan. Berdasarkan data terbaru, produksi Tandan Buah Segar (TBS) di kecamatan tersebut mencapai rata-rata 200 hingga 400 ton per hari. Untuk mengoptimalkan potensi tersebut, Dinas Perkebunan mendorong percepatan pembangunan pabrik kelapa sawit di Desa Sebulu Modern.
“Untuk saat ini sudah ada perusahaan yang mengantongi izin untuk membangun pabrik dengan kapasitas 30 ton per jam di Desa Sebulu Modern,” ungkapnya. Ia menyebutkan bahwa keberadaan pabrik tersebut akan memangkas biaya produksi dan distribusi, sekaligus memberikan dampak positif terhadap pendapatan petani.
Dinas Perkebunan saat ini juga tengah melakukan proses sosialisasi dan inventarisasi lahan untuk menentukan skema kemitraan yang menguntungkan bagi masyarakat. Ia berharap, warga Sebulu dapat mendukung langkah ini sebagai bagian dari upaya jangka panjang untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi lokal.
“Kami berharap masyarakat Sebulu dapat mendukung program Pemerintah ini. Meski hasilnya tidak langsung terasa, manfaat jangka panjangnya sangat besar bagi perekonomian warga. Investasi ini bisa membuka peluang kerja dan usaha baru bagi masyarakat,” tutup Samsiar. [] ADVERTORIAL
Penulis: Muhammad Ihsan | Penyunting: Rasidah
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan