SAMARINDA – Dalam Musyawarah Provinsi Luar Biasa Pesta Kaltim Masa Bakti 2025-2030 yang berlangsung pada sabtu (24/05/2025) di Aula Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Kalimantan Timur, sejumlah langkah strategis dipersiapkan untuk meningkatkan prestasi olahraga nasional di tingkat internasional.
Salah satu wacana utama yang dibahas adalah merumuskan ulang prioritas pembinaan atlet dengan penekanan pada nomor-nomor perorangan, serta pengiriman atlet untuk berlatih dan bertanding di luar negeri. Pendekatan ini dinilai penting untuk menghadapi kejuaraan internasional dengan persiapan yang lebih terarah dan terukur.
Menurut Rasman, “Kalau keluar negeri nanti kita rumuskan ulang dengan KONI bagaimana agar nomor-nomor tanding yang dipertandingkan ini yang menjadi sasaran target kita. yah saya yang usulkan agar nomor-nomor tanding ini kita lakukan pelatihannya di luar negeri, sehingga walaupun dia enggak imbang tapi dia tau strateginya dia tau kekuatannya seperti apa”.
Pengalaman bertanding di luar negeri, meskipun menghadapi lawan yang lebih kuat, dianggap memberikan manfaat besar bagi atlet. Mereka dapat mempelajari strategi lawan dan langsung menilai kemampuan mereka dibandingkan dengan atlet dari negara lain.
“Kalua dia hanya bertanding seimbang maka gak ada perjuangan dong. Tapi kalua dia di luar negeri itu akan menjadi triger buat atlet untuk melakukan upaya-upaya perbaikan dari sisi teknis dari sisi fisik maupun dari sisi semua pertandingan,” tambah Rasman.
Meskipun fokus utama akan diberikan pada nomor perorangan, pembinaan nomor beregu tidak diabaikan, melainkan akan diporsi secara proporsional. “Tapi tidak menghilangkan pembinaan nomor-nomor beregu tapi diporsikan dulu, karna misalkan ada pertandingan sepuluh beregu, kemudian gak jelas juga hasilnya. Kita prioritaskan yang perorang itu. Minim anggarannya hasilnya juga pasti akan kelihatan,” ujarnya.
Strategi tersebut selaras dengan upaya efisiensi sekaligus menjaga kualitas pembinaan. Nomor perorangan lebih mudah dipantau progresnya dan hasil pelatihannya cenderung lebih cepat terlihat. Dari sisi strategi perolehan medali, nomor perorangan dianggap memiliki peluang lebih besar apabila atlet dipersiapkan dengan matang.
Selain itu, pengiriman atlet untuk pelatihan di luar negeri juga membuka peluang kolaborasi dengan pelatih dan institusi olahraga dari negara maju. Hal ini diharapkan mempercepat transfer ilmu dan teknologi olahraga, sekaligus meningkatkan daya saing atlet nasional.
Dengan langkah ini, Indonesia diharapkan tidak hanya mampu bersaing di tingkat Asia Tenggara, tetapi juga mulai menunjukkan pengaruh di level Asia dan dunia. Pembinaan yang terarah, fokus pada potensi unggulan, serta pemanfaatan sumber daya secara efisien menjadi kunci utama dalam meraih prestasi olahraga nasional yang lebih tinggi. [] ADVERTORIAL
Penulis: Yus Rizal Zulfikar | Penyunting: M. Reza Danuarta
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan