KONDISI APBD Balikpapan juga mengalami defisit sebesar Rp 925 miliar. Kendati demikian, pemkot menjamin likuiditas keuangan daerah aman. Pasalnya, kekurangan duit itu sudah diproyeksi akan tertutupi dari Sisa Lebih Penghitungan Anggaran (SiLPA) tahun anggaran 2013. Di dalamnya meliputi pelampauan pendapatan Rp 271 miliar, sisa lelang, dan lain-lain.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Suryanto memastikan pula semua proyek pasti telah terbayar hingga akhir tahun. “Kalau sampai ada yang belum dibayar, itu hanya persoalan administrasi yang perlu dituntaskan,” terangnya.
Ia juga meyakini hal ini tidak akan mengganggu pelaksanaan beberapa paket kegiatan yang sudah dianggarkan.
Seperti diketahui, pemkot harus benar-benar mengikat pinggang karena praktis hampir tidak ada alokasi untuk kegiatan-kegiatan baru dalam APBD Perubahan mendatang, tidak seperti tahun lalu. Kecuali beberapa kegiatan kecil yang harus mendapat alokasi mendahului anggaran.
Dikatakan, beberapa rasionalisasi anggaran juga dilakukan. Misalnya, usulan dari Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) senilai Rp 800 juta hanya disetujui Rp 300 juta. Sementara tiga proyek besar tetap dipaksakan mendapat kucuran dari APBD Perubahan Balikpapan. Yakni, Stadion Batakan dapat Rp 100 miliar, Balikpapan Islamic Center (BIC) Rp 50 miliar, dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Gunung Malang Rp 48 miliar.
Rumah sakit dianggap mendesak dan harus beroperasi akhir tahun ini. Sementara BIC dan Stadion Batakan masing-masing merupakan proyek multiyears contract (MYC) sehingga harus terus dikucur. Kekurangan anggaran untuk stadion adalah Rp 527 miliar.
Sementara kontrak MYC untuk BIC hanya pembangunan tahap I senilai Rp 352 miliar. Itu meliputi jalan dan masjid utama. Saat ini baru ada Rp 72 miliar untuk BIC, itu Rp 15 miliar dari provinsi dan Rp 57 miliar dari APBD kota.[]RedFj/KP