Kurash, Pilihan Baru Pecinta Bela Diri Kaltim

SAMARINDA – Olahraga bela diri Kurash mulai diperkenalkan secara lebih luas di Kalimantan Timur (Kaltim), sebagai alternatif olahraga yang tak hanya menyehatkan tubuh, tetapi juga membentuk keterampilan pertahanan diri. Hal ini disampaikan oleh Ketua Pengprov Federasi Kurash Indonesia (Ferkushi) Kaltim, Sapto Setyo Pramono, dalam pertemuan yang berlangsung di Gedung Serba Guna Kadrie Oening, Samarinda, Rabu malam (18/06/2025).

Sapto menjelaskan, Kurash memang masih tergolong baru di kalangan masyarakat Indonesia. Cabang olahraga ini berasal dari Uzbekistan dan belum banyak dikenal di Tanah Air. “Ini adalah olahraga yang menggunakan metode bantingan. Tidak hanya berfokus pada satu teknik saja, seperti gulat, tetapi bisa dikaitkan juga dengan teknik judo, yongmoodo, ataupun bela diri lainnya,” ujar Sapto.

Lebih lanjut, Sapto mengungkapkan bahwa Kurash memiliki karakteristik yang cukup fleksibel. Olahraga ini mengedepankan teknik yang sederhana namun efektif, dengan tujuan utama sebagai bentuk self defense atau pertahanan diri. “Teknik kategorinya ini menurut saya adalah self defense, artinya untuk pertahanan bela diri secara mandiri yang bisa digunakan oleh siapa saja,” tegasnya.

Menurut Sapto, Kurash sangat cocok bagi siapa saja yang ingin mencoba olahraga bela diri, baik pemula maupun yang telah memiliki dasar di cabang lain. Selain mengasah teknik bela diri, Kurash juga melatih daya tahan tubuh dan meningkatkan kebugaran. “Artinya semua masyarakat ataupun seluruh penyuka olahraga pastinya bisa ikut, karena satu di Kurash ini adalah ketahanan tubuh dan fisiknya juga harus bagus, kemudian ini juga sehat,” katanya.

Ia juga menilai bahwa Kurash dapat menjadi alternatif menarik bagi mereka yang selama ini hanya mengenal karate, taekwondo, atau judo. “Khususnya untuk kaum laki-laki atau perempuan yang selama ini tahunya karate, taekwondo, judo, ini bagian dari alternatif,” ucap Sapto.

Di sisi lain, Sapto menegaskan bahwa teknik yang diajarkan dalam Kurash tidak terlalu rumit. “Ini tidak terlalu memerlukan teknik yang berliku, cuma teknik yang khusus, tidak terlalu banyaklah,” tambahnya.

Ke depan, Sapto berharap agar pertandingan Kurash dapat lebih sering digelar di Kalimantan Timur sebagai upaya memperluas pengenalan olahraga ini. Ia meyakini bahwa dengan turnamen yang rutin dan partisipasi aktif masyarakat, Kurash dapat berkembang dan menjadi salah satu cabang olahraga yang digemari di Bumi Etam. “Di sini mungkin nanti bisa kita lihat seberapa sering pertandingan itu, dan ini juga menjadikan pengenalan kepada Kalimantan Timur,” tutupnya. [] ADVERTORIAL

Penulis: Yus Rizal Zulfikar | Penyunting: Rasidah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com