Bulog Siap Serap 14 Ton Jagung Petani Kapuas Hulu

KAPUAS HULU – Perum Bulog Cabang Putussibau menyatakan kesiapannya menyerap hasil panen jagung dari petani lokal dengan target pembelian mencapai 14 ton dalam satu tahun. Keseriusan tersebut dibarengi dengan sejumlah persyaratan teknis agar kualitas jagung yang diterima sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Salah satu syarat utama adalah kadar air jagung yang harus maksimal 14 persen dan kadar aflatoksin tidak melebihi 50 part per billion (PPB). Bulog juga menetapkan harga beli langsung dari petani sebesar Rp5.500 per kilogram untuk jagung dengan kadar air berkisar antara 18 hingga 20 persen.

“Untuk pembelian di petani harganya Rp5.500 per kilogram dengan KA 18-20 persen,” ujar Kepala Cabang Bulog Putussibau, Kartika, pada Senin (30/6/2025).

Menurut Kartika, pihaknya tengah menjalin koordinasi dengan berbagai instansi dan kelompok tani untuk memastikan ketersediaan jagung sesuai standar. Ia juga menyoroti pentingnya keberadaan alat pengering jagung di wilayah Kapuas Hulu agar kualitas produk petani memenuhi syarat pembelian.

“Kondisi seperti ini mesti ada alat pengeringan jagung di Kapuas Hulu,” ucapnya.

Kartika tetap optimistis target pembelian 14 ton dapat tercapai. Hal itu didasari oleh prediksi panen raya jagung yang akan berlangsung pada September 2025 di Kapuas Hulu. Momentum ini dinilai strategis untuk mendongkrak daya serap hasil petani sekaligus memperkuat cadangan pangan.

Di tengah upaya tersebut, Kepolisian Republik Indonesia juga aktif melaksanakan program tanam jagung secara nasional sebagai bagian dari strategi menjaga ketahanan pangan. Program ini turut menyasar wilayah Kapuas Hulu yang dikenal memiliki potensi lahan pertanian cukup luas.

Sementara itu, petani jagung lokal, Riduansyah, menyampaikan harapan agar pemerintah daerah tidak hanya mendukung dari sisi kebijakan, tetapi juga aktif melakukan pembinaan secara langsung terhadap petani. Menurutnya, pendampingan dan bantuan fasilitas menjadi kunci utama dalam meningkatkan hasil dan kualitas panen.

“Jika kita didukung alat pertanian yang memadai, saya yakin jagung bisa menjadi sumber pendapatan masyarakat,” katanya.

Ia juga menambahkan, penyediaan alat seperti mesin pengering jagung sangat dibutuhkan petani agar hasil panen dapat disimpan lebih lama dan memenuhi standar pembeli seperti Bulog. Riduansyah menekankan bahwa keberhasilan sektor jagung akan berdampak langsung pada pertumbuhan ekonomi masyarakat di Kapuas Hulu. []

Admin05

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com