KUTAI KARTANEGARA — Menghadapi tantangan kekeringan yang kerap melanda kawasan perkebunan rakyat, Dinas Perkebunan Kabupaten Kutai Kartanegara (Disbun Kukar) mengambil langkah konkret dengan memperluas pembangunan embung di wilayah pedesaan. Embung atau waduk mini ini kini dipandang sebagai salah satu infrastruktur krusial dalam mendukung kelangsungan sektor perkebunan berbasis masyarakat.
Alih-alih bergantung pada pola curah hujan yang tidak menentu, embung menjadi alternatif sumber air utama yang mampu mengurangi kerentanan tanaman terhadap musim kering. Infrastruktur ini dibangun secara terencana di kawasan strategis yang ditetapkan sebagai lokasi pengembangan komoditas unggulan, seperti kopi, kelapa sawit, karet, dan lada.
Kepala Bidang Produksi Disbun Kukar, Subagio, menyampaikan bahwa tidak semua wilayah pengembangan perkebunan di Kukar memiliki sistem irigasi yang memadai. Karena itu, kebutuhan air menjadi tantangan utama yang harus segera dijawab.
“Embung ini penting sebagai penyangga air, terutama di kawasan pengembangan baru seperti kopi dan kelapa sawit. Kalau tidak ada air, tanaman akan terganggu pertumbuhannya, apalagi saat musim kering,” jelas Subagio saat ditemui di Tenggarong, Sabtu (28/06/2025).
Sejumlah daerah yang telah memperoleh fasilitas embung antara lain Perangkat Baru dan Jonggon Jaya untuk komoditas kopi, serta kawasan pedalaman lainnya yang mengembangkan kelapa sawit dan karet. Menurut Subagio, embung bukan hanya sekadar proyek fisik, tetapi juga memerlukan sistem pengelolaan yang berkelanjutan.
Untuk itu, Disbun Kukar turut membekali kelompok tani dengan pelatihan teknis tentang perawatan embung, pengaturan distribusi air secara efisien, dan pelestarian kualitas air agar sesuai dengan kebutuhan tanaman. Hal ini dianggap penting guna memastikan manfaat embung tidak hanya jangka pendek, tetapi juga jangka panjang.
Menariknya, beberapa kelompok masyarakat bahkan memanfaatkan embung sebagai kolam budidaya ikan, menciptakan nilai ekonomi ganda di luar sektor perkebunan. Selain itu, embung berfungsi menjaga kelembapan tanah dan konservasi air tanah, memperkuat ketahanan lingkungan di sekitar lahan kebun.
Dengan semakin banyaknya daerah yang memiliki embung, ketergantungan petani terhadap musim hujan perlahan dapat ditekan. Disbun Kukar berharap program ini dapat terus diperluas agar seluruh kebun rakyat di Kutai Kartanegara memiliki akses air yang stabil dan berkelanjutan. [] ADVERTORIAL
Penulis: Jemi Irlanda Haikal | Penyunting: Nursiah
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan