RAHMAD Mas’ud punya kharisma luar biasa di Balikpapan. Terbukti ia menjadi rebutan sejumlah tokoh untuk disandingkan untuk bertarung di kancah Pemilihan Kepala Dearah (Pilkada) Balikpapan pada 9 Desember 2015 mendatang.
Selain dikenal sebagai pengusaha yang sukses berbisnis di sejumlah bidang di Kota Minyak, Rahmad Mas’ud juga dikenal dekat dengan masyarakat, misalnya soal kedermawanannya. Untuk urusan sosial, Rahmad sepertinya memang tak tanggung-tanggung dalam berbuat.
Kenekatannya untuk ikut maju dalam pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Balikpapan secara langsung adalah wujud keseriusannya untuk bersosial. Jika memang kelak dipercaya jadi pemimpin Balikpapan, Rahmad Mas’ud berharap, ia dapat berbuat lebih untuk bersosial bagi kota dan masyarakat Balikpapan.
Sementara Rizal Effendi adalah salah satu figur peserta Pilkada Balikpapan yang tertarik dengan sososk Rahmad Mas’ud. Itu dibuktikan sang petahana ini untuk menggandeng Rahmad Mas’ud, mendampinginya untuk ikut serta dalam Pilkada.
Pasca mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU), diusung sejumlah partai politik bergengsi di negeri ini, Rahmad Mas’ud yang turun ke kancah pertarungan Pilkada mendampingi Rizal Effendi, tentu sudah menyiapkan sejumlah kebijakan populis. Apa sajakah itu? Belum lama ini wartawan Beritaborneo, Irwanto Sianturi, berhasil mewawancarai Rahmad Mas’ud. Berikut petikannya :
Balikpapan punya potensi batu bara yang besar. Apa kebijakan anda nanti jika dipercaya rakyat Balikpapan?
Tidak boleh ada pertambangan di Balikpapan apalagi tambang batu bara. Itu harga mati! Kalau itu dilakukan maka Balikpapan akan bernasib seperti daerah lainnya, yang memiliki tambang dalam kota. Jika Balikpapan dibuka pertambangan batubara, bisa dikatakan kota Balikpapan akan tenggelam dalam waktu 30 hingga 40 tahun ke depan. Pencemaran lingkungan dan warga tidak lagi nyaman tinggal bisa menjadi petaka bagi masyarakat. Siapa pun pemimpinnya harus menjaga ini. Sekali lagi memaksimalkan Balikpapan sebagai kota jasa dan industri.
Anda maju di Pilkada mendampingi Rizal Effendi. Mengapa mau berduet dengannya?
Tidak bisa di pungkiri pak Rizal telah memberikan yang terbaik bagi kota ini. Ratusan penghargaan telah dipersembahkan untuk kota baik tingkat daerah, nasional, hingga internasional. Dan saya menyadari akan hal itu. Berarti pak Rizal sukses mempimpin kota. Ini yang harus diapresiasi dan menjadi kebanggan masyarakat.
Alasan lain?
Jujur, kota ini tanpa pemimpin pun tetap berjalan dengan baik, karena birokrasi pemerintahan Balikpapan memiliki kualitas yang luar biasa. Pimpinan SKPD–SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah, red) yang ada semuanya pintar dan cerdas. Namun, seperti Pesawat terbang, walaupun dilengkapi sistem autopilot, tetap butuh seorang pilot dan co-pilot. Sama halnya dengan Balikpapan, Kota ini membutuhkan pemimpin untuk memastikan program dan kegiatan pembangunan on the track, sehingga terwujud kota yang nyaman huni dengan tingkat kesejahteraan masyarakatnya diatas rata-rata. Inilah peran utama dari wali kota dan wakil wali kota. Kami akan menggabungkan potensi dan kemampuan yang kami miliki untuk mencapai visi itu.
Apa modal utama anda dalam Pilkada ini?
Yang harus dimiliki adalah modal sosial, selalu turun menyapa masyarakat, meng–input setiap masukan, saran, keluhan, masalah yang dialami, sekaligus memberi sulusi atas setiap permasalahan itu. Kami meyakini, bahwa setiap masalah warga pasti ada solusinya. Inilah yang kita lakukan selama ini. Blusukan setiap hari, pagi hingga malam hari. Paling tidak setiap harinya turun minimal enam tempat.
Selain itu, tentu butuh sumber daya finansial. Tetapi, Balikpapan ini, agak berbeda dengan daerah lain. Masyarakat Balikpapan tidak bisa dibeli dengan uang. Orang Balikpapan itu cerdas-cerdas. Bahwa, butuh biaya untuk kegiatan kampanye, itu pasti. Saya dan Pak Rizal bersama seluruh tim percaya, bahwa dengan berinteraksi secara langsung, dengan pendekatan yang humanis, dan tidak lupa selalu berdoa kepada Tuhan, masyarakat Balikpapan akan mendukung dan memilih pemimpin terbaik untuk menahkodai daerah ini.
Bagaimana dengan partai pengusung?
Kami diusung dan didukung oleh enam partai politik (di antaranya adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Partai Persatuan Pembangunan, Partai Demokrat, Partai Nasional Demokrat dan Partai Amanat Nasional, red). Teman-teman dari parpol bekerja maksimal menggerakan mesin partai. Mereka bekerja siang malam untuk menyakinkan kepada warga Balikpapan mengenai pasangan yang diusung dalam Pilwali Balikpapan. Selain itu, kami juga didukung oleh kelompok relawan.
Bagaimana anda melihat pasangan calon lainnya?
Kami menganggap semua pasangan calon adalah saudara dan sahabat. Dan kami juga meyakini, hal yang sama juga diyakini oleh calon lainnya. Saya menganggap Pak Heru adalah kakak saya. Dengan Pak Andi Burhanuddin Solong adalah orang tua saya. Begitupun dengan Pak Hakim Rauf dan Pak Sirajuddin Mahmud. Tapi karena sistem politik yang dianut oleh Negara ini dalam memilih pemimpin, sehingga ada kompetisi. Insya Allah, kami akan berkompetisi secara sehat, damai dan santun dengan mengedapankan program dan solusi. Dalam politik butuh kedewasaan, sehingga demokrasi bisa berjalan dengan baik. Toh, kalau terjadi gonjang-ganjing politik tidak akan membawa kemaslahatan. Malah sebaliknya, justru masyarakat akan terbelah dan itu tidak baik bagi kota Balikpapan
Apa harapan anda dalam Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota (Pilwali) Balikpapan ini?
Pilwali adalah pesta demokrasi, seperti kata pesta harusnya meriah. Begitu juga masyarakat harus antusias ikut memilih calon yang diinginkan memimpin kota ini lima tahun ke depan. Siapapun yang terpilih harus tetap didukung. Jangan memunculkan isu-isu yang hanya memunculkan konflik. Tetap jaga kondusifitas kota sehingga kota ini selalu nyaman dihuni. Kata orang Sulawesi Nyamanna tawwa Balikpapan. (Sembari diiringi tawa kecil). []