Hamas Kaji Proposal Gencatan Senjata, Israel Tunggu Jawaban

GAZA – Upaya menuju gencatan senjata antara Hamas dan Israel kembali menunjukkan tanda-tanda kemajuan seiring meningkatnya dorongan dari Amerika Serikat untuk mengakhiri konflik berkepanjangan di wilayah tersebut. Di tengah intensitas diplomasi yang meningkat, serangan militer Israel ke Jalur Gaza tetap berlangsung, menewaskan sedikitnya 59 warga Palestina dalam waktu satu hari.

Sumber yang dekat dengan kelompok Hamas menyebut kepada Reuters bahwa mereka kini tengah mengevaluasi proposal gencatan senjata terbaru yang didukung oleh Amerika Serikat. Meski begitu, kelompok tersebut menekankan bahwa diperlukan jaminan konkret bahwa kesepakatan tersebut akan mengarah pada penghentian permanen atas perang yang telah berlangsung sejak Oktober 2023.

“Hamas sedang membahas proposal gencatan senjata ini dengan faksi-faksi Palestina lainnya dan akan menyampaikan responsnya kepada para mediator setelah diskusi itu selesai,” demikian pernyataan Hamas pada Jumat (4/7/2025).

Di sisi lain, dua pejabat Israel mengonfirmasi bahwa rincian dari proposal tersebut masih dalam tahap pembahasan. Meski demikian, mereka menyebut peluang tercapainya kesepakatan terkait gencatan senjata dan pertukaran sandera berada pada tingkat yang sangat tinggi, hampir dua tahun sejak konflik meletus.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump sebelumnya menyampaikan bahwa Israel telah menyetujui syarat-syarat utama dalam proposal yang bertujuan menghentikan pertempuran selama 60 hari. Namun, realisasi dari rencana tersebut masih menunggu tanggapan akhir dari pihak Hamas.

Sumber dari keamanan Mesir menyebut bahwa saat ini mediator dari Mesir dan Qatar berupaya memperoleh jaminan dari Amerika Serikat dan komunitas internasional agar proses negosiasi untuk mengakhiri perang tetap berlanjut. Jaminan ini dinilai penting agar Hamas bersedia menerima usulan gencatan senjata dua bulan tersebut.

Seorang pejabat senior Israel yang dekat dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyatakan bahwa pemerintah Israel siap menyetujui perjanjian tersebut. Sementara itu, sumber lain yang mengetahui jalannya negosiasi menyebut bahwa Israel menantikan tanggapan resmi dari Hamas pada Jumat. Jika responsnya positif, delegasi Israel akan mengikuti pembicaraan tidak langsung guna meresmikan kesepakatan.

Proposal yang diajukan mencakup pembebasan secara bertahap terhadap 10 sandera Israel yang masih hidup serta pemulangan jenazah 18 sandera lainnya. Sebagai imbalan, Israel akan membebaskan sejumlah tahanan Palestina dari penjara.

Dari sekitar 50 sandera yang diyakini masih berada di Gaza, diperkirakan hanya sekitar 20 yang masih hidup. Selain itu, proposal tersebut juga mencakup pengiriman bantuan kemanusiaan ke wilayah Gaza serta penarikan bertahap pasukan Israel dari beberapa kawasan. Negosiasi menuju gencatan senjata permanen disebutkan akan dimulai segera setelah kesepakatan diberlakukan.

“Kami benar-benar berharap kesepakatan ini akan tercapai, tapi semuanya tergantung pada sejauh mana Hamas bersedia menerima syarat-syarat tersebut,” ujar Duta Besar AS untuk Israel, Mike Huckabee, kepada Channel 12 Israel.

“Satu hal yang pasti: Presiden ingin perang ini berakhir. Perdana Menteri ingin perang ini berakhir. Rakyat Amerika dan rakyat Israel juga menginginkan perang ini segera berakhir,” tambahnya.[]

Admin05

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com