Balikpapan Perkuat Digitalisasi Lewat Tiga Inovasi Baru

BALIKPAPAN – Pemerintah Kota Balikpapan terus menunjukkan keseriusannya dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan berbasis digital. Melalui peluncuran berbagai inovasi dalam sistem pembayaran pajak dan retribusi daerah secara non tunai, komitmen untuk mempercepat digitalisasi di tingkat lokal kian menguat. Dalam kegiatan High Level Meeting (HLM) Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD), Wakil Wali Kota Balikpapan, Bagus Susetyo, meresmikan tiga inisiatif strategis yang menjadi bagian dari transformasi digital transaksi pemerintah.

Tiga program yang diresmikan terdiri dari SP2D Online Kota Balikpapan, Mobil Layanan Pajak Daerah, serta pengembangan kanal pembayaran digital melalui Aplikasi Kontengen yang kini dapat diakses di App Store, selain sebelumnya sudah tersedia di Google Play. Ketiga layanan ini diharapkan mampu meningkatkan efektivitas pelayanan sekaligus mendorong penerimaan pajak secara lebih maksimal.

“Pemerintah Kota Balikpapan bersama seluruh anggota TP2DD berkomitmen penuh mendukung perluasan digitalisasi daerah, memperkuat transformasi menuju Kota Balikpapan sebagai kota digital,” ujarnya, Jumat (04/07/2025).

Inisiatif tersebut tak hanya ditujukan untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), tetapi juga sejalan dengan program prioritas nasional yang tercantum dalam Asta Cita Presiden RI, yaitu transformasi birokrasi menuju pemerintahan yang adaptif, cepat, dan melayani. Hal ini juga mendukung arah kebijakan nasional menuju Indonesia Emas 2045.

Bagus menegaskan bahwa digitalisasi menjadi kebutuhan mendesak yang harus segera diwujudkan di tingkat daerah. “Digitalisasi daerah kini menjadi pilar utama dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025–2029. Di sinilah TP2DD memainkan peran strategis sebagai motor penggerak digitalisasi, termasuk di Balikpapan,” katanya.

Pertumbuhan ekosistem pembayaran digital di Balikpapan turut mencerminkan respon positif masyarakat terhadap digitalisasi. Hingga Mei 2025, jumlah pengguna QRIS di Kalimantan Timur telah mencapai 812.502 orang, meningkat 7,7 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Di sisi lain, volume transaksi QRIS di Balikpapan tumbuh sebesar 128,88 persen secara tahunan, mencapai 4,5 juta transaksi.

Pemkot Balikpapan juga mendorong penguatan ekosistem digital melalui sejumlah langkah, antara lain penambahan kanal pembayaran, penguatan literasi digital masyarakat, dan peningkatan infrastruktur teknologi informasi. Upaya tersebut turut mencakup dorongan penggunaan Kartu Kredit Indonesia (KKI) untuk belanja daerah serta rencana pilot project digitalisasi retribusi pada sektor pasar dan parkir.

Demi menjamin keberlanjutan program digitalisasi, TP2DD Balikpapan menekankan pentingnya kolaborasi antarlembaga, termasuk perangkat daerah, Bank Pembangunan Daerah, dan pemangku kepentingan lainnya. Edukasi publik pun akan diperluas, dengan mengoptimalkan media sosial serta menghadirkan gerai pajak di berbagai kegiatan masyarakat.

“Keberhasilan transformasi digital sangat bergantung pada kerja sama lintas sektor. Oleh karena itu, koordinasi rutin antar OPD akan terus dilakukan untuk memantau kemajuan dan memastikan digitalisasi berjalan optimal,” pungkasnya.[]

Penulis: Desy Alfy Fauzia | Penyunting: Rasidah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com